Oleh: Marisa Paryasto* (Pemrogram dan Ahli Komputer)
Flashdisk yang juga disebut USB Flash Drive adalah perangkat yang sering kita gunakan untuk menyimpan data. Kapasitasnya beragam, mulai dari 1 GB sampai 64 GB. Yang menentukan kapasitas sebuah flashdisk adalah jumlah transistor yang ada di dalamnya. Sejak transistor ditemukan pada tahun 1947, ukuran transistor semakin kecil sehingga semakin banyak transistor yang dapat disimpan digunakan dalam ruang yang sangat kecil seperti flashdisk. Ukuran transistor sangat kecil sehingga sangat ringan walaupun jumlahnya sangat banyak.
Ukuran transistor saat ini kira-kira 10 nm (nm = nanometer; 1 nm = 0,000000001 meter). Batas maksimum transistor dapat diperkecil adalah ukuran elektron, yaitu 0,0000028 nm. Sebagai perbandingan, panjang satu untai DNA manusia adalah 2,5 nm. Panjang bakteri adalah 2.500 nm. Tebal dari kertas adalah 100.000 nm. Lebar tiap lembar rambut manusia kira-kira 80.000 – 100.000 nm. Tetes air hujan mempunyai diameter 25.000.000 nm. Sekarang terbayang kan betapa kecil transistor yang digunakan untuk menyimpan 1 bit data?
Secara umum, isi dari bagian dalam USB adalah seperti berikut ini:
Konektor USB adalah bagian yang menghubungkan flashdisk secara fisik ke port yang ada di komputer.
Perangkat Kontrol Penyimpanan USB adalah otak dari flashdisk yang berkomunikasi dengan perangkat atau komputer yang digunakan untuk mengakses memori dan mengambil informasi yang diinginkan.
Chip Memori adalah bagian dari flashdisk yang menyimpan data. Bagian ini adalah bagian terbesar dari flashdisk. Di dalam sebuah flashdisk terdapat chip silikon yang berisi banyak sekali transistor yang sangat kecil. Memori flashdisk adalah transistor-transistor ini yang menyimpan data dalam bentuk biner (0 atau 1). Setiap transistor menyimpan 1 bit data.
Lampu LED adalah lampu indikator yang menyala jika flashdisk sedang bekerja. Lampu LED akan berkedip jika kita menambahkan, menghapus, atau mengakses data di dalam flashdisk.
Berat dari satu USB flash drive kira-kira 12 gram. Dalam keadaan kosong ataupun terisi beratnya tidak akan berubah karena jumlah transistor di dalamnya tetap.
Inilah yang terjadi pada saat transistor terisi dan tidak terisi. Pada saat transistor tidak menyimpan data atau tidak bekerja tidak ada arus yang mengalir.
Pada saat transistor menyimpan data, atau bekerja, ada arus yang mengalir.
Jadi tidak ada perubahan berat pada flashdisk, yang ada hanya aliran elektron atau tidak ada aliran elektron pada saat data disimpan atau tidak.
Sumber gambar:
1. https://bavneetsingh.files.wordpress.com/2014/08/transistor-sizes-timeline.gif
2. http://blog.premiumusb.com/2009/12/inside-the-usb-a-dissection-in-a-flash/
3. http://www.explainthatstuff.com/howtransistorswork.html
*Marisa Paryasto meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari ITENAS Bandung pada tahun 2000, dan gelar Magister dan Doktor dalam bidang Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 2004 dan 2012. Sejak 2007 ia menjadi peneliti di ITB, dan sejak 2013 ia juga menjadi dosen paruh-waktu di Universitas Telkom, Bandung. Pada bulan Mei 2014, ia mendirikan Komunitas Pemrogram ProCodeCG.
Menarik sekali.
tapi kalo elektron bergerak harusnya bisa di ukur dong, bukannya rumus E=MC2 jadi berlaku di sini ?
Bukannya Elektron ada massanya ya ?