Oleh: Fourier Dzar Eljabbar Latief* (Fisikawan)
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal batu sebagai benda yang keras. Batu juga pada umumnya tidak mudah dibentuk, berbeda dengan plastisin (atau malam) yang lunak dan mudah diubah bentuknya. Batu pun lebih tidak mudah patah atau terbelah dibandingkan dengan kayu. Untuk meninggalkan bekas pada batu, menggoresnya dengan kuku tidak cukup, melainkan perlu diukir dengan benda tajam seperti pisau.
Batuan yang umumnya kita temui sehari-hari merupakan batuan yang tersusun dari berbagai macam mineral. Setiap benda baik itu kayu, plastisin, semen, maupun yang lainnya, memiliki sifat masing-masing yang terkait dengan susunan atomiknya. Nah, molekul-molekul mineral penyusun batu memiliki struktur kristal. Struktur kristal inilah yang memberikan sifat keras pada batu. Plastisin yang lembek dan mudah dibentuk tidak memiki struktur kristal, begitu pun dengan kayu.
Gambar (a) batu augite dan (b) struktur kristalnya [Sumber: http://rruff.info dan https://crystallography365.wordpress.com]
.
Sekarang kalian sudah tahu kan mengapa batu itu keras. Semoga wawasan kalian bertambah.. ? /AG
*Fourier Dzar Eljabbar Latief mendapat gelar Sarjana, Master, dan Doktor dalam bidang Fiska dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung (FMIPA-ITB). Sekarang ia menjadi dosen bidang Fisika di Kelompok Keahlian Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, FMIPA-ITB.