Mengapa Angin Bisa Bertiup Kencang dan Bisa Bertiup Lebih Pelan?

Oleh: Zadrach L. Dupe* (Pakar Klimatologi)

Pertanyaan yang menarik nih Wafa. Sebelum Bapak jawab pertanyaan kamu, Bapak akan jelaskan dulu apa itu angin dan bagaimana ilustrasinya. Angin merupakan udara yang bergerak. Pada dasarnya angin akan bertiup dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah.

Untuk lebih jelasnya, coba kamu bayangkan, kamu sedang meniup balon dari keadaan kempis hingga balon tersebut membesar, lalu tutup balon tersebut. Sekarang balon tersebut terisi penuh dengan udara dan bertekanan tinggi. Selanjutnya coba kamu buka tutup balon tersebut. Maka udara akan bertiup dari dalam balon ke luar, hingga balon tersebut mengecil dan kempis kembali.

Bila Adik rasakan udara yang bertiup dari dalam balon tersebut menggunakan tangan ataupun anggota tubuh lainnya, pada awalnya angin akan terasa kencang. Namun, angin yang keluar lama kelamaan akan semakin pelan sampai tidak terasa. Hal ini dikarenakan angin dari dalam balon tersebut bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah, mulai dari keadaan balon terisi penuh hingga saat balon tersebut hampir kempis.

Perbedaan tekanan itulah yang membuat angin dapat bertiup lebih kencang dan lebih pelan. Bila udara berada pada tekanan yang jauh lebih tinggi daripada tekanan di sekitarnya, maka angin akan bertiup lebih kencang dibandingkan dengan ketika tekanannya lebih rendah, tetapi lebih tinggi daripada tekanan di sekitarnya. */BH

Sumber gambar: https://www.clipart-library.com

*Zadrach L. Dupe adalah dosen di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Bidang kehaliannya adalah klimatologi. Saat ini ia juga tercatat sebagai Kepala UPT MKG ITERA, Lampung, dan anggota Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (PERHIMPI). 

Tulis komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: