Siapakah Charles Darwin itu?

Oleh: Galih Prasetya (Sarjana Sains-Teknologi Farmasi & Peneliti Independen Cekungan Sunda)

Mengapa ada manusia yang berkulit kuning langsat, bermata sipit, dan berambut lurus di Asia Timur? Apa bedanya dengan manusia berkulit cokelat sawo matang, bermata lebar, dan berambut ikal di Asia Tenggara?

Lalu kenapa ada juga manusia berkulit pucat berbintik, bermata biru, berambut pirang jagung di Eropa? Belum lagi ada manusia yang berkulit hitam berkilau, bermata besar, dan berambut keriting di Afrika? Bagaimana itu bisa terjadi ya?

Lalu, apa hubungan kita dengan simpanse, gorila, dan orangutan, hewan-hewan yang lucu dan gemar bergelayutan di pohon-pohon itu? Mengapa bentuk tubuh mereka mirip sekali dengan kita, manusia? Apa kita punya hubungan saudara jauh dengan kera dan monyet ya?

Pertanyaan-pertanyaan kecil yang unik itulah yang akan menggelitik kita untuk lebih tertarik mengamati perbedaan, persamaan, dan asal-usul manusia, berikut makhluk lain hidup di Bumi, dan hubungan antar makhluk hidup.

Jenis pertanyaan yang mirip juga, yang mendorong seorang ilmuwan penyuka petualangan alam, bernama Charles Darwin, untuk melakukan pengamatan lebih rinci tentang makhluk hidup, dan hubungannya dengan lingkungan.

Berkas:Charles Darwin seated.jpg

Charles Darwin muda lahir di Inggris tahun 1809, awalnya dia bercita-cita menjadi dokter, namun ketika kuliah di Universitas Cambridge, Charles Darwin berubah minat ke ilmu alam dan dia akan membuat karya-karya besar dalam bidang kepakaran itu.

Pada tahun 1831, saat baru berumur 22 tahun, Darwin ikut dalam pelayaran dengan kapal HMS Beagle, mengelilingi dunia. Selama 5 tahun, hingga tahun 1836, ia berlayar sambil menyusun catatan jurnal, dia selalu mengamati dan mengumpulkan semua fosil yang ditemukan selama perjalanan mengunjungi pulau-pulau terpencil sekeliling bumi.

Darwin muda mulai menemukan adanya pola menarik dari penemuan fosil dan kehidupan di alam liar selama pelayaran 5 tahun itu. Jurnal catatan yang disusun selama 5 tahun pelayaran mengelilingi dunia itu, membuat Charles Darwin muda dikenal luas sebagai pakar ilmu hayati (Biologi) dan ilmu kebumian (Geologi).

Sejak tahun 1838, Darwin mulai serius mendalami tentang ilmu alam, utamanya pada teori seleksi alamiah. Darwin gemar berdiskusi dengan sesama ilmuwan alam, dan bersama dengan Alfred Russel Wallace, kawan baik yang juga ilmuwan petualang, dia membuat publikasi ilmiah tentang Teori Evolusi. Teori ini menjelaskan bahwa perbedaan jenis makhluk hidup disebabkan oleh proses seleksi alamiah, dan makhluk hidup yang mampu beradaptasi dengan baik, akan tetap mampu bertahan hidup, sedangkan yang tak mampu beradaptasi akan punah.

Teori seleksi alam yang diajukan oleh Charles Darwin sangat membantu lahirnya penemuan-penemuan baru, dan metode-metode baru, yang membuka rahasia semesta. Dengan teorinya, ia memecahkan masalah kependudukan yang dirumuskan sebelumnya oleh Thomas Robert Malthus. Keluarga Leakey menelusuri jejak asal muasal manusia pertama hingga ke Kenya Afrika, juga dengan membaca jejak fosil. Dunia farmasi modern juga menggunakan prinsip evolusi alamiah, untuk selalu berusaha menemukan obat-obatan baru, demi berkompetisi dengan bakteri dan virus patogen yang selalu beradaptasi.

Bagi anak-anak muda yang gemar berpetualang di alam liar dan bebas, membaca tanda-tanda alam dan mengumpulkan jejak-jejak tersembunyi di dalamnya, serta menyusun catatan yang bisa dipelajari orang lain sehingga mereka juga mendapatkan manfaatnya, Charles Darwin adalah orang yang harus dikenali dengan karya-karya besarnya.

Sumber gambar: http://upload.wikimedia.org

2 thoughts on “Siapakah Charles Darwin itu?

  1. hawe setiawan says:

    Senang bisa ikut baca tulisan ini. Kebetulan, saya menyimpan satu edisi “The Origin of Species”, salah satu di antara “karya-karya besar” Charles Darwin. Dalam pengantar buku itu, Darwin antara lain mengatakan bahwa sewaktu berada di atas kapal H.M.S. ‘Beagle’, dia tertarik oleh gejala “persebaran makhluk hidup yang menghuni Amerika Selatan”, juga tertarik oleh “hubungan geologis masa kini dengan penghuni lama benua ini”.

Tulis komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: