Mengapa Pendidikan Musik untuk Anak itu Penting, Padahal Tidak Banyak Orang Berpendidikan Musik secara Formal?

Oleh: Arvin Zeinullah* (Instruktur Vokal dan Conductor)

Adik-adik, dalam keseharian kita, tanpa kita sadari kita dikelilingi oleh musik. Coba saja perhatikan, ketika menyetel televisi, hampir semua acara di televisi disertai dengan musik, baik acara musik sendiri maupun berita, iklan, dan sebagainya. Menyetel radio, musik selalu menjadi porsi utama. Main game di handphone, tab, atau komputer, ada musiknya. Di acara kenegaraan ada musik untuk mengiringi tamu kenegaraan atau mengiringi upacara. Ketika berangkat sekolah, kita dengar ada musik diputar di mobil, di warung, di toko, di mall. Di sekolah tentu saja kita juga bernyanyi lagu Indonesia Raya untuk upacara sekolah, bukan? Singkatnya, musik ada dalam kehidupan kita sehari-hari.

Nah, untuk menciptakan musik yang baik tentu dibutuhkan juga berpikir serius dengan ilmu musik yang benar. Untuk membuat musik untuk iklan misalnya, perlu ada perhitungan waktu, tema musik yang sesuai dengan iklan, irama dan melodi yang enak didengar. Atau perumpamaan lain, supaya bisa jadi seorang arranger musik, harus paham ilmu harmoni, ilmu ketukan, akor, jenis-jenis alat musik, bermain piano, juga kemampuan aplikasi musik di komputer. Dari contoh-contoh itu, bisa dipahami ‘kan, bahwa musik pun harus ditangani oleh orang-orang yang paham dan ahli di bidangnya?

Adik-adik, di negara kita masih banyak orang yang berpikir bahwa musik bukan sumber pekerjaan. Musik dianggap cuma selingan yang bisa dipelajari tanpa belajar serius. Masih banyak orang berpikir, yang disebut pekerjaan itu adalah menjadi orang kantoran, pegawai negeri, tentara, dokter, dan sebagainya. Padahal banyak profesi yang berkaitan dengan musik seperti pencipta musik di industri rekaman, komposer musik latar belakang film, pencipta musik iklan, pencipta musik (lagu, band), penyanyi, pengajar musik di sekolah, dirigen, pelatih paduan suara, juri, atau bekerja di direktorat seni budaya – Pemerintah.

Meskipun adik-adik tidak berminat untuk bekerja di bidang musik nantinya, tapi ada loh manfaat belajar musik sejak kecil. Belajar musik itu berkaitan dengan pendengaran. Karena itu belajar mendengar nada dan irama dengan baik akan mengasah kepekaan perasaan kita. Belajar musik sejak kecil juga mengasah kemampuan koordinasi tubuh kita, terutama buat adik-adik yang berminat belajar alat musik seperti piano, perkusi, gitar. Sedangkan yang belajar bernyanyi akan mengasah kemampuan olah nafas yang baik, bercerita isi lagu melalui bernyanyi, dan memupuk kepercayaan diri. Belajar musik sejak kecil juga mengasah kedisiplinan kita, konsentrasi, ketekunan dan kesabaran.

Nah, kalau tertarik belajar musik, saat ini sudah banyak sanggar musik atau tempat kursus musik yang menyediakan berbagai cabang musik yang diminati. Selain itu, kalau adik-adik suka melihat-lihat video di Youtube, ada banyak pelajaran musik yang bisa diikuti di sana. (/GGP)

Sumber gambar: http://www.consolati-italiani.de

*Arvin Zeinullah meraih gelar Magister Pendidikan Musik di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, pada tahun 2010. Selain aktif melatih Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjadjaran dan Institut Pertanian Bogor, ia menjadi anggota Dewan Guru di Pusat Pendidikan Musik Vokal Gitasvara, Jakarta. Ia juga adalah seorang arranger dan komposer untuk vokal paduan suara.

Tulis komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: