Mengapa Mahluk Hidup Itu Hidup dan Bernafas?

Oleh: Diryati Widyantari* (Dokter)

Hai Amel…pertanyaan Amel bagus sekali. Jika kita amati lingkungan sekitar kita, kita bisa melihat manusia, hewan, dan tumbuhan bernapas dengan cara mereka masing-masing. Lalu, ada banyak benda lainnya seperti batu, pagar rumah, dan sepeda… Mengapa kita tidak menganggap mereka sebagai makhluk yang bisa bernapas?

Kita ingat lagi ciri-ciri yang membedakan makhluk hidup dari benda mati. Makhluk hidup merespons kejadian di lingkungan sekitar, meskipun dia tidak menunjukkannya dengan pergerakan yang bisa kita lihat. Misalnya, bila seekor kucing kita lempari batu, dia merespons dengan mengeong keras dan berlari.

Tumbuhan pun merespons lingkungan sekitarnya dengan cara yang lebih pasif. Misalnya sinar matahari sering datang dari arah kanan tumbuhan tersebut, maka dia akan tumbuh condong menghadap ke arah kanan.

Berbeda dengan batu dan pagar rumah, meskipun kita hancurkan berkeping-keping, tidak ada respons, jerit kesakitan, ataupun perlawanan. Karena mereka hanyalah benda mati.

Untuk bertahan hidup, manusia perlu memenuhi kebutuhannya. Tubuh manusia membutuhkan energi untuk bertahan hidup, sehingga kita mencari makanan untuk dimakan serta minum air untuk melarutkan makanan dalam tubuh kita. Nah, bernapas juga merupakan kegiatan penting untuk menghasilkan energi, dan kegiatan ini terjadi tanpa disadari alias kita tidak perlu berpikir untuk melakukannya!

Bernapas pada manusia merupakan proses menyedot udara dari luar tubuh ke dalam paru-paru, lalu mengeluarkan udara dari paru-paru ke luar tubuh. Manusia butuh bernapas karena proses ini menghasilkan oksigen yang dipakai untuk membuat energi tubuh dan juga mengeluarkan gas buangan karbon dioksida dari dalam tubuh.

Apakah yang akan terjadi jika manusia tidak bisa bernapas? Jika Adik-adik pernah memperhatikan orang yang sedang sakit asma ataupun punya penyakit paru-paru, mereka terlihat sesak napas, bahkan sampai membuka mulut mereka lebar-lebar hanya untuk mengambil udara. Mekanisme tubuh ini terjadi karena tubuh sangat butuh oksigen dan tidak akan membiarkan sel-sel dalam tubuh mati kekurangan oksigen. Jika keadaan ini dibiarkan, orang tersebut bisa pingsan bahkan meninggal dunia.

Jika Adik-adik pernah mencoba iseng-iseng menahan untuk tidak bernapas beberapa saat, maka rasanya pasti tidak enak. Adik-adik pasti ingin cepat kembali bernapas. Ya! Kegiatan bernapas memang sepenting itu bagi tubuh kita!

Sumber gambar: http://clipart-library.com/

*Diryati Widyantari saat ini bekerja sebagai dokter umum di kota Cilegon, Banten. Ia dapat dihubungi via akun Instagram-nya, yaitu @dirwidya01.

Tulis komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: