Mengapa Banyak Orang Cina yang Buka Toko?

Oleh: Remy Sylado (Sastrawan)

Sebenarnya siapapun bisa membuka toko, tapi kalau tidak ada pembeli yang datang belanja, mubazir. Orang Cina berhasil membuka toko karena kemampuannya mengelola bukan hanya barang yang dijual tapi pembeli yang berbelanja di tokonya. Kemampuan itu adalah kepandaian menjalin hubungan dengan pembeli, bersikap ramah, dan kiatnya “pembeli dan penjual sama-sama untung”.

Pasar Glodok Djakarta tahun 1950-an

Bayangkan, pada zaman VOC 1740, Gubernur Jenderal Valckenier membantai 10.000 orang Cina di Jakarta dan membuang mayat mereka ke kali Angke. Mendadak Jakarta menjadi sangat sepi, dan perdagangan pun mati. Setelah itu, pengganti Valckenier, Imhoff, memohon kepada orang Cina yang sudah melarikan diri antara lain ke Tangerang supaya berdagang kembali di Batavia.

(Tangerang sendiri, menurut sumber Cina, konon berasal dari kata Tang Lang, yang artinya orang-orang Tang. Dalam sejarah Cina, Dinasti Tang itu dikenal karena pencapaiannya di bidang sastra sangat tinggi, dengan nama-nama penyair merangkap perupa dan pendekar seperti Li Tai Po, Tan Pih, Thu Fu, dan lain-lain. Dari zaman Dinasti Tang pulalah datang ke Indonesia seorang guru besar Buddha bernama Hwi Ming yang mengajarkan skala pentatonik Huang Mei Tiauw di Borobudur pada masa pemerintahan Syailendra. Skala itulah yang sekarang dikenal sebagai Selendro).

Adapun orang Cina yang sudah melarikan diri, antara lain di Tangerang itu, akhirnya datang lagi ke Batavia, berniaga membuka toko, menghidupkan lagi ekonomi Batavia. Ketika orang Cina kembali berniaga di Batavia, maka dalam tempo sesingkat-singkatnya ekonomi hidup kembali. Dari situlah tradisi membuka toko sebagai “ruko” (yaitu, rumah merangkap toko) dimulai. Dan itu terlestarikan sampai saat ini.

Makanya patutlah kita belajar dari Cina. Jangan lupa, bagi umat muslim, ini adalah perintah hadis*.

Sumber gambar: http://commons.wikimedia.org

*Catatan dari Editor: Mohon dibaca komentar di bawah mengenai status hadis ini.

5 thoughts on “Mengapa Banyak Orang Cina yang Buka Toko?

  1. Mahdi Mahendra (@muchdie) says:

    baru liat blognya Prof, menarik untuk disimak. Masih banyak pertanyaan anak kecil yang belum bisa saya jawab, haha. Saran saya karena ini untuk anak-anak setiap post disertai dengan ilustrasi atau foto terkait pertanyaan atau jawaban yang diberikan, pasti lebih menarik. Semoga sukses!

    • hgunawan82 says:

      Mahdi, terima kasih atas sarannya yg sangat baik. Sudah terpikir utk versi cetaknya, tapi utk versi online belum sempat saya lakukan. Nanti saya lengkapi deh! Salam, HG

  2. tictactictoc says:

    halo mas Remy, mau sedikit klarifikasi

    “Makanya patutlah kita belajar dari Cina. Jangan lupa, bagi umat muslim, ini adalah perintah hadist.”

    belajarlah sampai ke negeri Cina, bukan hadist yang shahih (kuat riwayatnya) itu hanya pepatah arab.

    terima kasih atas info nya, kebetulan kami domisili di Tangerang Selatan.

    • hgunawan82 says:

      Trims infonya Mas. Saya sudah cek dan ternyata status hadits tsb memang merupakan perdebatan. Catatan anda menjadi keterangan tambahan yang perlu diperhatikan oleh anak-anak dan pembaca pada umumnya. Salam, HG

Tulis komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: