Oleh: Hanief Trihantoro* (Sarjana Astronomi & Pengelola DuniaAstronomi.com)
Jika kita keluar dari galaksi Bima Sakti, maka kita tidak akan langsung berada di galaksi lain tetapi memasuki ruang antar-galaksi. Hal ini terjadi karena jarak galaksi paling dekat dari Bima Sakti pun sangat jauh. Galaksi yang dimaksud adalah Canis Major Dwarf, yang berjarak 250.000 tahun cahaya dari Bumi.
Perlu Adik-adik ketahui bahwa galaksi tempat tinggal kita, yaitu galaksi Bima Sakti, adalah sebuah galaksi spiral yang memiliki diameter sekitar 150.000 – 200.000 tahun cahaya dan tebal 2.000 tahun cahaya. Tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam waktu 1 tahun, yaitu 9,4607×1015 atau sekitar 9,5 ribu trilyun km! Jadi, diameter Bima Sakti adalah 1,9 milyar trilyun km!
Sekarang kita anggap bahwa galaksi Bima Sakti adalah rumah berukuran lebar 20 meter, sedangkan kita adalah hewan sekecil anak semut atau bahkan yang lebih kecil lagi. Ketika kita keluar rumah, maka galaksi atau rumah lain di sekitar kita yang terdekat adalah galaksi Canis Major Dwarf yang berjarak 4,2 meter dari kita.
Setelah itu terdapat galaksi Large Magellanic Cloud dan Small Magellanic Cloud yang berjarak 16,3 meter dan 20,6 meter. Lebih jauh lagi, terdapat galaksi terbesar di sekitar kita, yaitu galaksi Andromeda, yang berjarak 256 meter.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada teknologi yang memungkinkan kita untuk keluar dari Bima Sakti. Wahana terjauh yang pernah kita kirim ke ruang angkasa adalah Voyager 1, yang diluncurkan pada tanggal 5 September 1977. Saat ini di usianya yang sudah mencapai 41 tahun, posisinya adalah 21 milyar km dari Bumi — belum mencapai 1 tahun cahaya. Bahkan Voyager 1 tersebut belum sejauh bintang terdekat dari Matahari, yaitu Proxima Centauri yang berjarak 4,2 tahun cahaya.
Di masa depan, mungkin Adik-adik yang akan menemukan teknologi perjalanan antar-galaksi dan wahana yang Adik-adik luncurkan bisa pergi keluar dari Bima Sakti. Dengan begitu pertanyaan di atas bisa saja kalian jawab secara langsung nantinya.
Sumber gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/File:Andromeda_galaxy_2.jpg
*Hanief Trihantoro meraih gelar Sarjana dalam bidang Astronomi dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, pada tahun 2006. Ia mendirikan DuniaAstronomi.com dan saat ini bekerja di Puspa Iptek Sundial Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Wah, andai saja teknologi warp dive dapat direalisasikan, pasti bisa bepergian antar galaksi kayak di film star trek.
Pingback: Jika Kita Keluar dari Galaksi Bima Sakti, Kita Akan Berada di Mana? « Dunia Astronomi
Klo belum ada wahana yg bisa keluar galaxy Bimasakti, kenapa bisa dpt foto full galaxy Bimasakti?