Oleh: Hendra Gunawan* (Matematikawan)
Matematika itu apa sih? Banyak orang mengganggap bahwa yang dipelajari dalam matematika adalah hal-hal yang berkaitan dengan kuantitas dan bentuk, sebagaimana didefinisikan dalam kamus.
Sebenarnya, bila Adik-adik ingin mengetahui apa matematika itu, Adik-adik perlu mendalaminya — bermain-main dengannya terlebih dahulu. Kalau Adik-adik hanya baru ‘berjumpa’ dengan satu atau dua soal matematika dan mengerjakannya (dengan mudah atau, sebaliknya, dengan susah-payah), Adik-adik belum bisa menyimpulkan apa matematika itu. Sekalipun saya jelaskan dengan panjang-lebar, Adik-adik paling berujar: “Matematika itu memang asik ya!” Atau sebaliknya: “Saya benci matematika!”
Berbeda dengan ilmu alam (Ing. “natural sciences“) seperti fisika, kimia, dan ilmu lainnya yang terkait dengan alam, materi yang dipelajari dalam matematika tidak terindera (oleh panca indera kita). Matematikawan bercengkerama dengan ide (gagasan) atau konsep di alam pikiran, yang dibahas, dikupas, dan didalami dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, matematikawan tidak mengutak-atik roda yang bundar, tetapi mempelajari ‘lingkaran’ — gagasan yang terkait dengan kebundaran.
Matematika dapat dianggap sebagai ‘ilmu’ dalam arti suatu sistem pengetahuan, tetapi bukan bagian dari ilmu alam.
Akumulasi pengetahuan matematika terjadi sejak era Yunani Kuno. Berawal dari geometri dan aritmetika, cabang-cabang matematika lainnya, seperti aljabar, kalkulus, dan statistika pun lahir. Matematika masih berkembang dengan subur hingga saat ini.
Seperti halnya dalam fisika dan kimia, teori-teori dalam matematika juga diperoleh dengan metode yang solid, disepakati oleh para pakar dalam bidangnya masing-masing, dan telah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bedanya, bila fisikawan dan kimiawan bekerja di laboratorium, matematikawan bisa bekerja di mana saja. Kegiatan utama bermatematika adalah kegiatan olah pikir atau bernalar. Seperti ilmuwan pada umumnya, matematikawan acap kali mencari pola atau struktur (dari suatu gagasan), sebelum akhirnya sampai pada suatu kesimpulan: a-ha!
Sumber gambar: https://xkcd.com
*Hendra Gunawan adalah dosen matematika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, sejak 1988. Pada tahun 2013, ia menggagas blog anakbertanya.com dan sejak itu mengelola blog tersebut yang menerbitkan jawaban para pakar atas berbagai pertanyaan anak-anak.
boleh tau referensi tentang itu ga kak?