Oleh: Patria Wardana Yuswar* (Dokter)
Halo Azka! Secara umum, telinga manusia terbagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Kita bahas dahulu peranan masing-masing bagian dalam indra pendengaran ya!
Telinga luar dimulai dari daun telinga, liang telinga, dan gendang telinga. Bunyi yang ada di sekitar kita akan dipusatkan oleh daun telinga ke dalam liang telinga, kemudian bunyi ini akan menggetarkan gendang telinga.
Getaran ini diteruskan ke telinga tengah, yaitu sebuah rongga di balik gendang telinga, yang berisi tiga buah tulang bersambungan. Ketiga tulang ini dinamakan tulang martil, landasan, dan sanggurdi. Karena menempel pada gendang telinga, ketiga tulang ini akan turut bergetar.
Di ujung tulang pendengaran tersebut, terdapat ruang khusus berkelok-kelok yang digenangi cairan. Karena bentuknya berkelok-kelok, ruang tersebut dinamakan labirin. Bagian ini sudah masuk ke area telinga dalam. Getaran yang diteruskan dari telinga tengah akan menggerakkan cairan yang ada di telinga dalam. Cairan ini bergerak dalam rongga berisi cairan yang menyerupai rumah siput, disebut sebagai koklea.
Pergerakan cairan di dalam koklea mampu diterjemahkan sebagai sinyal-sinyal listrik oleh rambut-rambut halus yang ada di koklea. Sinyal listrik ini akan diteruskan oleh saraf telinga hingga ke otak. Hebatnya, otak bisa menerjemahkan sinyal listrik ini menjadi suatu persepsi bahwa bunyi yang kita dengar tadi keras atau pelan, jauh atau dekat, dan seterusnya.
Jadi, setiap bunyi menghasilkan getaran berbeda, pergerakan cairan rumah siput yang berbeda, dan sinyal listrik yang berbeda pula.
Adanya masalah di telinga luar, tengah, atau luar akan menyebabkan gangguan dari indra pendengaran. Jadi, semua bagian telinga sangat penting perannya agar bisa mendengar dengan baik.
Oh ya, selain fungsi pendengaran, telinga juga mempunyai fungsi lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu organ keseimbangan. Di area telinga dalam, ada sensor khusus yang mampu menjaga keseimbangan. Karena ada sensor ini, kita bisa tahu kalau badan kita sedang miring atau terbalik, walaupun mata tertutup.
Contoh lainnya lagi, kita juga bisa tahu apakah kita sedang naik atau turun kalau kita sedang di dalam lift sambil menutup mata. Kalau ada gangguan di sensor keseimbangan ini, kita akan merasa seperti sedang diputar-putar dan dijungkirbalikkan, padahal kita dalam posisi diam. Hebat sekali ya fungsi telinga kita!
Sumber gambar: http://marcelhanardi.blogspot.co.id/2013/06/
*Patria Wardana Yuswar adalah dokter lulusan Universitas Indonesia. Ketika masih mahasiswa, ia pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi di badan jurnalistik. Ia gemar menulis topik medis untuk awam dan profesional, serta terlibat di dalam penulisan berbagai buku-buku dan situs web medis.