Oleh: L. Wilardjo* (Fisikawan)
Massa ialah ukuran kuantitatif dari kelembaman, sedangkan kelembaman atau inersia ialah sifat yang dimiliki setiap benda materal yang membuatnya cenderung mempertahankan keadaan geraknya.
Benda yang rihat (artinya: tak bergerak) akan terus rihat, kecuali kalau dipaksa bergerak oleh besaran fisika yang disebut gaya. Sebaliknya, benda yang bergerak akan terus bergerak pada arah geraknya dan dengan kelajuan yang sama dengan kelajuannya semula, kecuali kalau diperlambat oleh gaya (gaya gesekan, misalnya) yang arahnya berlawanan dengan arah benda itu atau dipercepat oleh gaya pada arah gerak benda itu, atau dipaksa berbelok oleh gaya yang tidak searah dengan arah gerak benda tersebut.
Massa sering secara salah disamakan dengan berat, padahal massa ialah besaran skalar yang tidak ada arahnya, sedangkan berat ialah gaya gravitasi Bumi (yang bekerja pada benda tersebut) yang arahnya menuju ke pusat Bumi.
Dari hukum kedua Newton, F = ma, massa m dapat diartikan sebagai tetapan kesebandingan langsung/lurus antara gaya F yang bekerja pada benda tersebut dan percepatan a yang diperolehnya.
Sumber gambar: http://www.racemath.info
*L. Wilardjo adalah seorang fisikawan asal Purworejo, meraih gelar M.Sc. dari Michigan State University (1965) dan doktor dalam bidang fisika pada tahun 1970. Sejak 1962 menjadi dosen di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, dan pada tahun 1998 ia diangkat sebagai Guru Besar. Tahun 1990 ia mendapat gelar Dr.Hc. dalam Sains dari Vrije Universiteit Amsterdam.