Oleh: Budianastas Prastyatama* (Arsitek)
Hai anak Maumere! Kamu adalah anak yang kritis dan peduli hal detil. Bagi kebanyakan orang, pintu dan jendela mungkin bukan sesuatu yang penting sehingga sering disepelekan, dan berdampak pada kesehatan dan kurang nyamannya hidup mereka.
Pintu yang biasanya berukuran lebih besar daripada orang digunakan untuk keluar masuk suatu bangunan atau wilayah. Dengan demikian, pintu juga menjadi penanda batas wilayah. Pintu rumah bisa dibuka dan ditutup serta dikunci, supaya kalau penghuninya tidur atau pergi, bagian dalam rumah bisa tetap aman, tidak dimasuki makhluk yang tidak diinginkan.
Jendela adalah lubang di dinding rumah supaya ada pertukaran udara segar dan cahaya bisa masuk ke dalam ruangan dalam, sehingga ruangan dalam menjadi terang. Kalau ruangan terang, orang bisa tinggal dan beraktivitas dengan baik di dalam rumah. Pertukaran udara yang baik membantu penghuni rumah mendapatkan hidup yang sehat juga.
Jendela juga memungkinkan penghuni rumah melihat pemandangan atau keadaan di luar bangunan. Walaupun hujan, kita bisa melihat ke luar tanpa harus kebasahan. Seperti pintu, jendela juga bisa dibuka tutup untuk alasan yang sama.
Saat ini, banyak sekali bentuk pintu dan jendela, yang dirancang bukan sekadar untuk fungsinya namun juga untuk estetika atau keindahan serta memberikan kesan tertentu. Dengan perkembangan teknologi, saat ini pintu dan jendela dapat dibuat seluruhnya dari bahan tembus pandang. Ini memungkinkan kita bisa melihat pemandangan lebih luas dari tempat yang aman.
Untuk bangunan kantor pemerintahan, penggunaan pintu dan jendela yang tinggi akan menunjang kesan kokoh dan agung yang ditampilkan bersama dengan pilar-pilar yang tinggi. Lain halnya dengan bangunan Taman Kanak -kanak, yang tinggi jendelanya disesuaikan dengan penghuninya, yaitu anak usia 4-6 tahun. Warna yang dipakai juga lebih banyak dan tegas. Asik ya kita bisa memadukan dan memadankan berbagai benda untuk membuat bangunan yang berguna sekaligus nyaman dan aman bagi penghuninya.
Adik-adik tahu kan, orang yang pekerjaannya merancang bangunan disebut arsitek. Ayo, siapa yang mau menjadi arsitek kalau sudah besar nanti?
Sumber gambar: http://oddjob.ca
*Budianastas Prastyatama adalah seorang arsitek yang juga menjadi dosen pada Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.
Its nice