Oleh: Patria Wardana Yuswar* (Dokter)
Halo Hukma, pertanyaan yang bagus! Mengapa tidak semua obat dibuat manis rasanya ya supaya mudah ditelan? Yuk kita bahas!
Pertama, kita bahas dahulu mengenai organ indra pengecap, yaitu lidah. Lidah mempunyai kemampuan untuk mengenali berbagai rasa, di antaranya manis, asin, asam, dan pahit. Nah, berbeda dengan rasa manis yang membuat kita makan semakin lahap, rasa pahit ada malah supaya kita tidak memakan makanan tersebut.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa rasa pahit ada agar kita tidak memakan yang bisa meracuni kita. Sebagai contoh, roti yang sudah berjamur mungkin akan terasa pahit karena bisa meracuni kita. Walau demikian, tidak semua yang rasanya pahit pasti beracun ya! Contohnya, sayur-sayuran bisa menyehatkan kita walaupun rasanya pahit.
Bagaimana dengan obat? Apakah obat tergolong beracun? Ya, obat berpotensi meracuni kita jika dikonsumsi berlebihan (overdosis). Akan tetapi, jika dikonsumsi dalam dosis yang benar, obat akan membantu kita untuk melawan penyakit atau mengurangi gejala yang kita alami. Oleh karena itu, saat mengonsumsi obat, kita harus selalu mematuhi aturan pakai yang tercantum di obat ataupun yang disarankan oleh dokter.
Seiring dengan kemajuan teknologi, saat ini banyak obat yang sudah tersedia dengan beragam rasa, bahkan bisa dengan rasa stroberi, anggur, jeruk, dan lain-lain. Namun, kita harus berhati-hati sekali agar tidak keterusan minum obat rasa manis seperti makan permen ya!
Sumber gambar: https://weforum.org
*Patria Wardana Yuswar adalah adalah dokter lulusan Universitas Indonesia. Ketika masih mahasiswa, ia pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi di badan jurnalistik. Ia gemar menulis topik medis untuk awam dan profesional, serta terlibat di dalam penulisan berbagai buku-buku dan situs web medis.