Mengapa Manusia Tersenyum Ketika Bahagia? Apa yang Mendorong Mereka Begitu? – II

Oleh: Maya Notodisurjo* (Psikolog)

Kita tersenyum saat bahagia karena itu adalah ekspresi wajah yang paling mudah dilakukan. Jika kita bahagia segalanya terasa ringan dan santai, jadi secara insting kita akan memilih ekspresi yang paling ringan tanpa beban, yaitu tersenyum.

Tersenyum itu tidak membutuhkan otot sebanyak ekspresi lain, misalnya cemberut. Para ahli memiliki pendapat yang berbeda tentang jumlah otot yang dibutuhkan. Namun intinya tersenyum hanya membutuhkan 17 – 26 otot, sementara cemberut membutuhkan 43 – 62 otot. Banyak ya bedanya?

Makanya… kalau sering cemberut konon kita akan cepat tampak tua, karena ototnya terlanjur capek!

Sumber gambar: https://www.123rf.com/

*Maya Notodisurjo adalah psikolog lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Ia adalah seorang ibu dari dua anak. Meskipun kini ia lebih banyak menggunakan ilmunya untuk memahami dan melakukan persuasi pasar, minatnya terhadap dunia anak tidak pernah hilang.

Tulis komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: