Oleh: D.P. Anggadewi* (Psikolog)
Tesenyum adalah salah satu hal alamiah pada manusia ketika ia merasa bahagia. Seperti juga ketika tubuh manusia membutuhkan oksigen, maka ia akan bernapas.
Mengapa harus tersenyum? Mengapa bukan ekspresi lain? Apa yang mendorong mereka begitu?
Pada saat manusia merasa bahagia, tersenyum adalah salah satu ekspresi yang akan ditampilkannya. Hanya salah satu loh… Karena, ada banyak ekspresi bahagia yang sangat mungkin ditampilkan, tergantung kadar kebahagiaan yang dirasakannya. Bisa saja ia tertawa (dari tertawa cekikikan sampai tertawa terbahak-bahak), menangis terharu, bertepuk tangan, bahkan mungkin melompat-lompat gembira. Pasti kita semua pernah melakukannya bukan?
Rasa bahagia memicu pelepasan hormon dopamin di dalam otak manusia, yang secara spontan merangsang otot-otot tertentu di tubuhnya. Nah, itulah yang membuat manusia tersenyum, tertawa, menangis terharu, bertepuk tangan, bahkan melompat-lompat. Semuanya itu terjadi secara alami dan biasanya spontan.
Pertanyaan terakhir. Apa untungnya tersenyum?
Jujur, pertanyaan ini membuat saya tersenyum sendiri. Bolehkah saya balik bertanya? Mana yang lebih penting (menguntungkan) bagi hidup manusia: tersenyum atau bahagia? Hahaha…
Tersenyum membuat otot-otot wajah kita sedikit berolah-raga. Membuat wajah kita berbinar sehingga menarik untuk dipandang.
Bahagia membuat hati kita menjadi ringan serta memicu perasaan optimis dan positif.
Sumber gambar: https://pixabay.com/
*D.P. Anggadewi, Psi., alias Anna Anggadewi, adalah seorang psikolog lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tahun 1991. Ia banyak berkecimpung dalam Character Building & Human Empowerment Coaching.