Oleh: Andy Sutioso* (Pendiri “Rumah Belajar Semi Palar“)
Pernahkah kalian mengamati taman bunga atau hutan belantara? Atau terumbu karang dengan sekian banyak jenis ikan laut berwarna-warni berenang di antara berbagai jenis koral, kerang, dan binatang-binatang kecil yang hidup di sana? Indah bukan? Bayangkan situasi sebaliknya bahwa di dunia ini hanya ada satu jenis bunga, satu jenis ikan, atau satu jenis pohon. Betapa membosankannya segala sesuatu di sekeliling kita. Kita tahu segala sesuatu di alam semesta ini ada sebagai ciptaan-Nya. Tuhan yang Maha Besar jugalah yang menciptakan manusia.
Manusia adalah spesies mahluk hidup yang bisa dikatakan memiliki derajat tertinggi di antara mahluk hidup lainnya. Satu-satunya mahluk hidup yang tidak hanya punya kecerdasan atau akal tapi juga punya hati nurani. Kita tahu binatang-binatang bahkan tumbuhan sekalipun memiliki kecerdasan, tapi manusialah satu-satunya yang dianugerahi dengan akal budi.
Akal budi yang kita miliki ini jugalah yang memungkinkan adik memunculkan pertanyaan hebat ini: “Mengapa manusia berbeda-beda?” Pertanyaan ini memang sangat penting. Lalu apa yang membedakan manusia satu dengan lainnya? Yang paling mudah dilihat adalah perbedaan yang tampak dari luar – secara fisik. Perbedaan warna kulit, tinggi atau pendek, gemuk atau kurus, berambut ikal atau lurus. Tapi banyak juga perbedaan antarmanusia yang tidak terlihat. Kita semua punya minat, bakat, dan sifat yang berbeda-beda juga.
Mengapa manusia berbeda-beda? Mengapa manusia tidak sama satu dengan yang lainnya? Kalau kita pikirkan, kenapa ada manusia yang pandai matematika, ada yang kuat secara fisik, ada yang suka menari atau pandai menyanyi. Ada orang yang cara berpikirnya sangat logis dan terstruktur, tapi ada juga yang sangat kreatif dan imajinatif. Ada orang yang punya kelebihan menyembuhkan orang lain, ada juga yang hidupnya diisi dengan berdoa dan memimpin ibadah. Begitu luar biasanya perbedaan antarmanusia.
Jadi apakah manusia diciptakan berbeda untuk saling menguasai atau mengungguli yang lain? Semestinya tidak, ya. Manusia diciptakan berbeda-beda untuk saling melengkapi dan dapat saling mengisi. Kita semua sebagai umat beragama yang percaya akan Tuhan, tentunya meyakini bahwa semua ciptaan-Nya pada dasarnya adalah baik. Manusia diciptakan Tuhan berbeda-beda agar kehidupan seluruh umat manusia menjadi lebih baik.
Ilustrator: Frans Mateus Situmorang
*Andy Sutioso adalah alumnus Universitas Parahyangan Bandung. Ia melanjutkan studi di University of New South Wales dan meraih gelar magister dalam bidang Architectural Computing pada tahun 1996. Pada tahun 2005, ia mendirikan Rumah Belajar Semi Palar yang menerapkan konsep Pembelajaran Holistik.
Bagaimana dengan orang yang tidak mempuyai kelebihan/ belum menemukan dan menganggap dunia tak berpihak pada nya