Oleh: Toto Winata* (Fisikawan)
Bila mendengar kata embun, pasti kita teringat kaca jendela kamar atau dedaunan di halaman rumah kita yang basah saat pagi hari. Sebenarnya, dari mana ya asalnya embun itu? Embun itu berasal dari uap-uap air (gas) yang terkondensasi, artinya berubah menjadi cairan. Cairan (air) inilah yang kita sebut embun.
Proses kondensasi terjadi karena perbedaan suhu yang cukup tinggi. Prosesnya dijelaskan sebagai berikut: suhu malam hari yang rendah mendinginkan tanah lebih cepat dibandingkan udara, artinya suhu tanah lebih dingin daripada udara. Oleh karena perbedaan suhu itulah, uap-uap air di udara yang pada pagi hari berada di sekitar tanah akan terkondensasi, dan menghasilkan embun yang kita lihat di pagi hari.
Nah, rupanya air-air di sekitar gelas yang dingin itu pun terbentuk melalui proses yang sama!
Pada suatu gelas berisi es, suhu di dalam gelas, yang bersumber dari es, ialah ±2°C, sementara suhu sekitarnya adalah suhu kamar yaitu ±25°C. Artinya, suhu di dalam gelas lebih rendah (dingin) daripada suhu udara bagian luar gelas, dengan perbedaan suhu ±23°C. Akibatnya, uap air yang ada di udara sekitar gelas akan terkondensasi, membuat permukaan luar gelas menjadi berair seperti embun.
Selain terjadi karena “es dalam gelas”, embun pun dapat kita lihat pada peristiwa lain. Contohnya adalah bila kita naik pesawat terbang. Pada ketinggian sekitar 35.000 kaki, suhu di luar pesawat sangatlah rendah (sekitar -40°C), sedangkan udara di dalam pesawat masih normal, yaitu suhu kamar 25°C. Perbedaan suhu yang tinggi ini membuat uap air di dalam pesawat terkondensasi sehingga bagian dalam kaca jendela pesawat ketika kita sentuh akan terasa berair seperti embun.
Contoh lainnya ialah makanan yang baru selesai dimasak, masih panas, lalu dimasukkan ke dalam kotak bekal Adik. Lalu saat Adik mau makan kotak tersebut dibuka, pada bagian dalam tutup kotak bekal akan basah oleh titik-titik air. Nah, setelah membaca tulisan ini, kalian tahu mengapa bisa ada titik-titik air tersebut. Menarik, ya? (/JoL)
Sumber gambar: http://www.wallpaperup.com
*Toto Winata adalah dosen Fisika di FMIPA ITB sejak 1985. Ia mendapatkan gelar Ph.D. di bidang Fisika Atom dari Murdoch University, Australia, pada tahun 1991. Bidang yang ditekuninya saat ini adalah Fisika Atom & Material Elektronik.
website ini sangat bermanfaat. Terima kasih banyak :))
ya,bisa juga karna.Udara mengandung uap air.ketika gelas dimasuki es maka gelas menjadi dingin.nah,udara yang bersentuhan dengan gelas dingin suhunya akan turun dan uap air pun menjadi dingin.ketika sudah cukup dingin,uap air berubah menjadi embun yang ditandai dengan tetes-tetes air di luar gelas.
Kan emang itu maksudnya