Oleh: Nursatria Vidya Adikrisna* (Guru)
Adik-adik, kalian pasti berpikir matematika itu tentang berhitung. Yang namanya matematika itu adalah hitung-hitungan. Ya.. memang benar berhitung adalah bagian dari matematika, tetapi matematika bukanlah tentang itu melainkan tentang hubungan dan keteraturan.
Penjumlahan dan perkalian yang kalian pelajari itu sebenarnya merupakan hubungan:
- Penjumlahan menghubungkan 3 dan 4 dengan 7, karena 3 + 4 = 7.
- Perkalian menghubungkan 5 dan 2 dangan 10, karena 5 × 2 = 10.
Nah.. di setiap hubungan ada keteraturan. Contoh keteraturan dalam penjumlahan dan perkalian adalah: Jika dua bilangan genap dijumlahkan atau dikalikan, maka hasilnya selalu bilangan genap juga. Contohnya:
- 2 + 4 = 6
- 2 × 4 = 8
- 4 + 6 = 10
- 4 × 6 = 24
Jadi matematika adalah tentang hubungan dan keteraturan. Lalu mengapa kita harus mempelajarinya?
Tujuan dari matematika adalah memecahkan masalah. Yang namanya manusia pasti menemui masalah. Jika kita menghadapi masalah tentunya kita ingin masalah tersebut terpecahkan. Nah… matematika memberikan kita cara berpikir bagaimana menghubungkan dengan hal-hal yang ada lalu melihat keteraturan dari hubungan tersebut, sehingga memperoleh solusi dari masalah tersebut.
Kakak mau menceritakan kisah nyata. Di Jerman sekitar tahun 1700-an, ada seorang bocah SD berumur 7 tahun dihukum oleh gurunya karena bandel. Bocah tersebut disuruh menjumlahkan semua bilangan dari 1 sampai 100. Dengan kata lain ia disuruh menghitung 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + … + 100.
Gurunya berpikir dia akan butuh waktu lama untuk menghitung, namun tanpa disangka-sangka bocah tersebut mampu menjawab dengan cepat dan juga tepat. Hal tersebut membuat gurunya tercengang. Bagaimana caranya ia menghitung?
Pertama-tama ia menghitung 1+100 = 101, selanjutnya 2 + 99 = 101, berikutnya 3 + 98 = 101. Dari sini dia melihat keteraturan, yaitu
1 + 100 = 101
2 + 99 = 101
3 + 98 = 101
:
:
50 + 51 = 101
Ia mendapatkan 50 pasang bilangan yang setiap pasangnya berjumlah 101. Jadi hasilnya adalah 101 × 50= 5050.
Bocah jenius tersebut adalah Carl Friedrich Gauss (1777-1855), salah seorang Matematikawan terbesar sepanjang sejarah yang memberikan banyak kontribusi pada Matematika.
Cerita di atas memperlihatkan bagaimana Gauss mengubah soal 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + … + 100 menjadi 101 × 50. Tentu saja menghitung 101 × 50 lebih mudah daripada menghitung 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + … + 100. Inilah manfaat dari belajar matematika, menyederhanakan masalah. Matematika memberikan cara bagaimana mengubah masalah rumit mejadi lebih sederhana sehingga lebih mudah dicari solusinya.
Sumber gambar: http://en.wikipedia.org
*Nursatria Vidya Adikrisna adalah Sarjana Matematika dari FMIPA UGM. Sejak 2008 menjadi Blogger matematika di http://ariaturns.wordpress.com/ dan telah menghasilkan lebih daripada 500 tulisan. Saat ini ia menjadi guru Matematika di salah satu SMA swasta di Bogor.
Pingback: Mengapa Harus Belajar Matematika? Apa Saja Manfaatnya? | Kursus Matematika Batik Tridaya