Oleh: Arif Gumantia* (Sarjana Matematika)
Dik Freya ini pasti pintar dan cerdas karena mempunyai pertanyaan yang menarik saat usianya masih 9 tahun. Sebenarnya jawabannya juga sederhana, yaitu di dunia ini ada matematika karena setiap orang butuh matematika.
Coba Adik ingat-ingat waktu masih belajar bicara, pasti pertama-tama orangtua akan mengajari kata-kata yang sederhana dahulu sebagai bagian dari belajar bahasa, seperti kata Ibu, Bapak, mama, papa, bunda, ayah, kakak, adik, nenek, kakek, dan lain-lainnya. Setelah itu orangtua pasti mengajari angka satu, dua, tiga, dan seterusnya.
Jadi pertama-tama bahasa dan angka, itu merupakan Anugerah Yang Maha Kuasa, dan menjadi satu kesatuan dengan anugerah lainnya yaitu Akal dan Pikiran. Nah, ketika kita sudah belajar mengenai angka, pasti kita akan belajar berhitung. Angka dan berhitung ini merupakan bagian dari ilmu Matematika.
Kita semua nantinya tidak akan bisa terlepas dari berhitung ini, karena di kehidupan ini kita pasti akan menghitung. Misalnya hal yang sederhana, berapa banyak teman Dik Freya di kelas? Berapa banyak anggota keluarga Dik Freya? Berapa banyak warna pada pelangi? Dan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan menghitung lainnya.
Setelah itu akan ada penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian, dan hubungan-hubungan antar angka serta berbagai pola, yang muncul dalam kehidupan di dunia ini.
Alat-alat teknologi yang sekarang dilihat dan dipakai Dik Freya juga tak lepas dari matematika. Teknologi diperlukan untuk mempermudah hidup kita. Seperti roda ban sepeda yang berbentuk lingkaran itu pun sebenarnya juga berasal dari pemikiran yang matematis. Handphone juga pada awal pembuatannya menggunakan ilmu matematika, misalnya untuk menghitung daya tahan baterai dan mendesain ukuran-ukuran bentuknya.
Dan sebenarnya, kalau kita rajin belajar dan sering berlatih dengan mengerjakan soal, matematika itu bisa menjadi mudah dan sangat menyenangkan, karena matematika itu erat kaitannya dengan imajinasi, sesuatu yang ada di pikiran dan angan-angan kita.
Nah, jadi sekarang Dik Freya bisa paham, mengapa di dunia ini ada matematika. Setiap anak dan orang dewasa pasti akan bertemu dengan matematika.
Sebagian anak ada yang menganggap matematika itu momok atau hantu, tapi Adik-Adik nggak perlu takut karena hantunya cakep, asalkan Adik-Adik sering belajar dan berlatih soal-soal matematika.
Sumber gambar: http://www.abc.net.au
Arif Gumantia meraih gelar Sarjana Matematika dari Universitas Brawijaya, Malang, dan sekarang mengelola bimbingan belajar “Bunda Smart” untuk Matematika, IPA, dan Bahasa, di Saradan Madiun, Jawa Timur, serta aktif sebagai ketua di Komunitas Majelis Sastra Madiun.