Mengapa Ada Rasa Iri dan Kebencian?

Oleh: Muhaji Fikriono* (Penulis)

Adik-adik sekarang pasti sudah tahu cinta itu apa ‘kan? [Kalau belum, baca dahulu jawaban terhadap pertanyaan “Cinta itu Apa sih?”] Secara singkat, cinta adalah rasa kasih sayang kita kepada semuanya.

Nah, rasa iri akan timbul pada orang yang belum mengetahui cinta itu apa. Jika kita punya rasa kasih dan sayang kepada teman kita, maka ketika teman kita mempunyai sesuatu yang kita tidak punya, kita akan turut senang, bukannya iri.

Begitu pula ketika kita mempunyai sesuatu yang tidak dipunyai oleh teman kita, jika kita mempunyai rasa kasih dan sayang, maka kita akan membagi atau meminjamkan apa yang kita punya kepada teman kita yang kita sayangi.

Seperti halnya rasa iri, kebencian hanya bisa timbul jika kita tidak punya rasa kasih dan sayang kepada semuanya.

Jadi, supaya tidak ada rasa iri dan kebencian dalam hati kita, kita harus memenuhi hati kita dengan cinta atau rasa cinta kasih. (/SAG)

Sumber gambar: http://www.eharmony.com

*Muhaji Fikriono adalah seorang penulis. Bukunya yang berjudul Puncak Makrifat Jawa terbit pada tahun 2012. Tak lama berselang, buku keduanya yang berjudul Al-Hikam Ibn ‘Athaillah untuk Semua terbit pada tahun 2013.

One thought on “Mengapa Ada Rasa Iri dan Kebencian?

  1. Sygn Damsel says:

    kurang benar,
    Karena saat cinta semakin besar, semakin besar pula kebencian yang terjadi karena dikecewakan, ditelantarkan, dilupakan, ataupun dikontradiksikan oleh orang yang kita cintai.
    orang yang tidak memiliki cinta dia tidak akan dapat membenci, karena dia tidak perduli ataupun menaruh perhatian pada orang sekitarnya, dan karena dia tidak merasakan apapun dia tidak akan membenci siapapun karena mereka bukanlah siapa-siapa….

    Regards,

Tulis komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: