Oleh: Rocky Gerung (Ahli Filsafat)
Wah.., ini pertanyaan yang sangat pinter. Apakah kalian juga berpikir bahwa ada banyak Tuhan? Mari kita pikirkan perlahan-lahan.
Manusia adalah mahluk yang selalu bertanya. Pertanyaannya mengikuti keingintahuannya. Biasanya keingintahuan itu juga mengikuti perkembangan usia. Seiring bertambahnya usia, semakin banyak hal yang menimbulkan pertanyaan. Apapun dapat ditanyakan. Itulah yang dinamakan kecerdasan manusia. Kalian adalah manusia cerdas. Seumur kalian, bertanya itu sangat penting agar nanti, dalam usia dewasa, kalian merasa lega dan percaya diri menghadapi berbagai persoalan kehidupan.
Nah, kembali pada pertanyaan kalian, “Mengapa ada banyak agama?” Mari kita pikirkan dahulu keterangan berikut ini, lalu kita peroleh jawabannya setelah itu.
Memang benar bahwa ada banyak agama. Kalian mengetahuinya dari pelajaran dan melihat sendiri bahwa teman-teman dan tetangga di sekitar rumah saja tidak sama agamanya. Karena dunia ini begitu luas, maka ada ribuan agama di dunia. Itu pertanda bahwa manusia memang berbeda-beda. Manusia mencari Tuhan dengan cara yang berbeda. Perbedaan itu adalah hal yang baik, karena membawa kekayaan pengalaman hidup. Jadi kita harus menghormati perbedaan itu, agar kita berpandangan luas dalam pergaulan sesama manusia, dan sebagai sesama warganegara.
Tentu, orang tua kita masing-masing telah mengajarkan cara hidup yang baik pada anak-anaknya. Pelajaran itu diantaranya melalui ajaran agama yang diwariskan turun-temurun. Jadi, ajaran agama bertujuan baik, yaitu sebagai pegangan manusia untuk menjalani kehidupan yang baik.
Agama tumbuh bersama peradaban. Jadi sudah ribuan tahun agama bersama manusia. Ada beragam peradaban di dunia, ada beragam kebiasaan dan beragam cara hidup. Maka masuk akal bila ada banyak agama. Agama adalah kumpulan ajaran yang diwariskan sepanjang sejarah peradaban manusia. Yaitu ajaran tentang cara hidup yang baik menurut masing-masing peradaban. Ada yang percaya bahwa agama itu berasal dari Tuhan. Ada juga yang menganggap bahwa agama itu adalah kumpulan ajaran orang-orang bijak. Para nabi yang mengajarkan kebaikan dan keadilan, misalnya. Ada banyak orang bijak yang ajarannya diikuti banyak orang. Jadi ada banyak ajaran agama. Setiap orang punya pilihan. Tidak ada yang boleh memaksakan, karena setiap paksaan akan menyakiti orang lain.
Nah, dalam perkembangan peradaban, ada pegangan lain. Misalnya ajaran ilmu pengetahuan. Melalui ilmu pengetahuan banyak pertanyaan tentang alam dan kehidupan dapat dijawab. Misalnya, kalian tentu telah belajar tentang cara terjadinya hujan. Atau, mengapa perilaku menggunduli hutan itu tidak baik bagi kehidupan kita. Itu semua sudah dijawab oleh ilmu pengetahuan. Kita percaya jawabannya benar, karena keterangan ilmu pengetahuan itu masuk akal. Jawaban itu adalah hasil perkembangan pemikiran manusia.
Sebelum ilmu pengetahuan berkembang, agama memegang peran penting dalam menjawab persoalan alam dan kehidupan manusia. Dengan kata lain, agama itu mengikuti keperluan manusia untuk mengatasi kesulitan hidup. Nah, manusia hidup dengan keragaman masalah, dan keragaman cita-cita. Adanya beragam agama menunjukkan bahwa pendapat manusia tidak sama dalam melihat suatu masalah. Maka dapat dikatakan bahwa munculnya beragam agama itu adalah jawaban terhadap beragam persoalan hidup kita.
Yang perlu kita sadari, masih banyak hal mengenai alam dan kehidupan yang belum mampu kita pahami. Kita takjub pada alam semesta, sambil berpikir tentang asal-usulnya, tentang nasib manusia dan alam semesta di masa depan. Tentang hal-hal itulah agama sejak dahulu kala berusaha memberi jawaban. Seringkali jawaban itu terasa kurang masuk akal bila dipandang dari sudut ilmu pengetahuan masa kini. Tetapi manusia tetap memerlukan pegangan untuk memahami persoalan pada suatu masa.
Jadi dapat kita pahami sekarang bahwa ada banyak agama di dunia karena setiap manusia memiliki keingintahuan yang berbeda di dalam peradaban yang berbeda. Artinya, tidak ada satu jawaban yang pasti tentang masalah-masalah alam semesta dan kehidupan. Karena itu manusia hanya cukup meyakininya saja. Nah, itulah sifat utama agama. Karena keyakinan itu tidak dapat dipaksakan, maka kita harus menghormati keyakinan agama yang banyak itu.
Jadi sekarang kita bisa tambahkan jawabannya. Begini: Karena kita saling menghormati pilihan orang, maka agama tidak boleh dipaksakan menjadi hanya satu. Sebaliknya, bila kita saling memaksakan, maka kita akan saling melenyapkan agama yang beragam itu. Dengan kata lain hilang semuanya. Cobalah pikiran ini kalian diskusikan dengan teman-teman di kelas.
Lalu, apakah berarti juga ada banyak Tuhan? Wah, ini pertanyaan yang lebih pinter lagi. Memang kalian tidak menanyakannya. Tetapi sebagai akibat dari banyaknya agama, tidak salah bila kalian juga mempertanyakan soal ini. Tentu kalian berpikir bahwa setiap agama memiliki Tuhan-nya sendiri, sehingga ada banyak Tuhan. Atau diantara kalian ada yang berpikir bahwa Tuhan itu hanya satu, walaupun cara kita menghormati dan berdoa kepadanya adalah berbeda-beda. Sungguh, semua pikiran itu memerlukan penjelasan yang sulit, bahkan bagi orang dewasa yang berpendidikan tinggi. Jadi, bersabarlah untuk memikirkan soal ini.
Usia dewasa dan meningkatnya pengetahuan akan membuat kalian mampu memberi jawaban yang bermutu terhadap persoalan ini. Persoalan ini disebut persoalan filsafat. Tetapi keberanian kalian mengajukan pertanyaan, sudah menunjukkan tanggung jawab kalian untuk menghadapi banyak pertanyaan hidup, dan mempertimbangkan beragam kemungkinan jawaban. Kelak kalian akan punya jawaban masing-masing, dan saling bertukar pikiran secara bersahabat. Itulah cara hidup yang saling menghormati. Selamat belajar!
Sumber gambar: http://macarip.blogspot.com
Tulisan yg bagus, bung Rocky. You rocks!
Ditunggu lanjutan tulisan lebih lanjutnya mengenai: Mengapa manusia mencari Tuhan? Apa hal yg sangat kuat yg mendorong manusia utk (butuh) beragama, sampai banyak yg sangat fanatik olehnya? Lanjuuttt…
Waktu saya masih SD dulu, saya punya pertanyaan yang sama, tapi tidak pernah ada yang bisa menjawab tanpa membuat saya merasa ngeri. Ada lagi pertanyaan saya dulu… Tuhan menciptakan kita, lalu siapa yang menciptakan Tuhan? Lebih lanjut lagi, mengapa Tuhan menciptakan kita? Jawaban orangtua dan guru-guru saya dulu membuat saya malas bertanya lagi.
pertanyaan yang sama ada di pikiran saya, dan tidak pernah ada yang menjawab dengan sebaik baiknya jawaban, karena setahu saya, setiap pertanyaan ada jawabannya.
klo menurut pemahaman saya, Tuhan itu adalah “sang pencipta”, otomatis klo sudah sang pencipta maka gak ada yg menciptakannya. mengapa manusia mencari Tuhan/ mengapa manusia mempercayai adanya Tuhan ? klo kita berfikir ada awal maka ada akhir, ada kehidupan maka ada kematian ? siapa yang percaya ada kematian maka di percaya adanya Tuhan, siapa yang tahu apa yg terjadi setelah kematian ? tentu saja hanya Tuhan yang Maha Tahu
Sdr Rocky, terima kasih untuk tulisannya. Setidaknya mulai membantu mencerahkan pertanyaan saya mengenai mengapa ada banyak agama. Tetapi memang pertanyaan lanjutan yang perlu dijelaskan adalah seperti pertanyaan terakhir itu, apakah dengan demikian ada banyak Tuhan? Atau Tuhan sebenarnya hanya satu? Kalau ada banyak, bagaimana penjelasannya. Kalau memang hanya satu, kenapa ada banyak agama? Lalu bagaimana penjelasan tentang Tuhan yang satu itu? Ditunggu tulisan lanjutannya. Tuhan memberkati kita sekalian.
Assalamualaikum, Tuhan Itu hanya ada 1 yaitu Allah SWT, menurut saya terjadinya banyak agama karena umat yang salah ajaran setelah nabi mereka wafat. Dan dalal alqurAl-Q sudah dijelaskan bahwa Allah mengirim utusan untuk setiap kaum itu itu bisa dipelajari bahwa setiap kaum memiliki 1 utusan Allah yang dulunya disuruh untuk menyembah Allah tapi karena utusan Allah itu sudah wafat sehingga umatnya jafi salah ajaran dan tercipta agama baru. Seperti halnya agama Kristen dulu nabi Isa as menyerukan umatnya untuk menyembah Allah tapi setelah beliau fiangdia ke langit yang menurut kaum kristen disalib yang menjadikan orang malah menuhankannya padahal dalam alAlkit udah dijelaskan jelas bahwa nabi Isa menyerukan kaumnya untuk menyembah Allah dan banyak dari ayat yang menyebutkan nabi Isa/Yesus adalah utusan itu sudah tertulis jelas dalam alAlkitab. Dan dalam kitab” agama besar banyak nubuat tentang nabi Muhammad Saw yang sudah membuktikan bahwa dulunya semua kaum ada 1 orang yang diutus Allah untuk menyembah Allah namun setelah dia wafat umatnya jadi salah ajaran.
tulisan yang sangat bagus dimana saya membaca sebuah kalimat “Jadi sekarang kita bisa tambahkan jawabannya. Begini: Karena kita saling menghormati pilihan orang, maka agama tidak boleh dipaksakan menjadi hanya satu. Sebaliknya, bila kita saling memaksakan, maka kita akan saling melenyapkan agama yang beragam itu. Dengan kata lain hilang semuanya”
untuk saya yang sebenarnya saat ini mengalami krisis kepercayaan jujur akhirnya lega bahwa menghormati suatu perbedaan itu penting .
jika kita fanatik dan selalu menganggap hanya agama kita yg benar dan agama lain salah maka secara tidak langsung kita salah satu orang yg berusaha melenyapkan perbedaan agama yg harusnya saling kita hormati.
Aku masih bingung
AGAMA ITU HANYA SATU MANUSIA LAH YG MEMBUATNYA BANYAK , DAN TUHAN PUN SATU
TERIMA KASI
Alhamdulillah jd semakin bisa menghargai perbedaan
Saya tau jawaban nya, namun saya ingin sekali bernalar dgn pak rocky untuk anda mndengrnya langsung dri saya
Saya senang dgn logika berpkir bg rocky.
Saya rasa kta punya pemikiran yg sma, hanya ada satu pertanyaan pintar di komentar diatas
Please reply to my mail
Agama adalah sebutan orang untuk keyakinan seseorang, yang di dalamnya ada ajaran untuk berhubungan dengan pencipta dan sesama ciptaannya.
Tempat pencipta belum pernah manusia yang masih hidup berkunjung kesana sampai saat ini. Tempat ciptaanya seluruh alam semesta ini.
Jadi tergantung kita memilih keyakinan kita yang berisikan ajaran dalam berhubungan dengan pencipta dan sesama ciptaannya.
Ajaran menurut saya yang benar sesuai keyakinan saya adalah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Agama adalah petunjuk untuk dipedomani yang diberikan Tuhan kepada manusia, agar manusia memperoleh kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Mengapa yang harus dikejar adalah kebahagian dunia dan akhirat, karena manusia tentu ttidak ada yang ingin hidupnya sengsara dan menderita. Disinilah posisi agama memegang peran yang sangat besar agar manusia tidak terjerumus kepada perbuatan yang membuatnya sengsara dan menderita. Setiap petunjuk untuk kebaikan esensinya pastilah sama, demikian juga larangan pasti juga sama sejak dahulu sampai sekarang, karena itu sumbernya hanya satu yaitu dari Tuhan yang satu. Jika Tuhan lebih dari satu, maka pastilah dunia ini akan kacau, kenapa? karena setiap Tuhan punya kekuasaan mutlak yang tidak mungkin dintervensi oleh manusia. Demikian juga halnya untuk kehidupan akhirat, hanya petunjuk Tuhanlah yang dapat menjelaskan kepada umat manisia, karena belum pernah ada manuisia yang berpengalaman hidup di akhirat. Oleh karena itu manusia hendaknya hanyalah mengikuti petunjuk Tuhan dan menjauhi larangan-Nya dalam upaya mencapai hidup bahagia dunia dan akhirat.
Kalau manusia berkenan merenungkan para Sosok Suci Tersebut dalam konstruksi dua kedudukan Mereka; yaitu pertama mewakili derajad Keilahian yang hakiki dan kedudukan kedua Mereka yang dibatasi oleh ruang dan waktu, maka insya Allah tidak ada yang perlu diperdebatkan. Ketika pemahaman tentang tulisan suci selaras dengan akal budi maka akan menghilangkan perdebatan, perselisahan dan akan disatukan dalam hakekat kasih Nya.