Oleh: Avivah Yamani* (Pendiri “Langitselatan.com“)
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, kita simak dulu apa itu astronaut. (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang benar adalah astronaut bukan astronot.)
Astronaut berasal dari bahasa Yunani astro dan nautes. Astro artinya bintang dan nautes artinya pelaut, pelayar atau penjajah. Jadi astronaut adalah orang yang menjelajah bintang-bintang atau penjelajah luar angkasa. Di Indonesia, seorang astronaut disebut juga antariksawan. Kalau di Rusia disebut kosmonaut, di Tiongkok disebut taikonaut, dan di Malaysia disebut angkasawan.
Meskipun bekerja di luar angkasa, antariksawan tidak harus seorang astronom atau orang yang memahami astronomi. Siapapun bisa menjadi antariksawan. Mengapa demikian?
Siapa saja antariksawan? Untuk mengetahui siapa saja yang bisa disebut antariksawan maka kita haru tahu apa saja yang dibutuhkan dalam sebuah misi luar angkasa. Yang pasti adalah pilot dan seluruh kru. Biasanya mereka memiliki latar belakang pendidikan militer dan teknik.
Setiap misi tentu punya tujuan ilmiah yang menyertakan antariksawan yang berprofesi sebagai ilmuwan. Biasanya ilmuwan tersebut akan melakukan penelitian dalam lingkungan luar angkasa seperti di International Space Station. Para ilmuwan ini memiliki latar belakang yang berbeda-beda: ada yang ahli biologi, fisika, kimia, dokter, dan lain-lain. Ada juga program antariksawan untuk guru yang diberangkatkan dalam misi Challenger yang kemudian meledak pada tahun 1986.
Pada tahun 1985, ada dua antariksawan yang disiapkan dari Indonesia untuk ke luar angkasa, yaitu Dr. Pratiwi Pujilestari Sudarmono (ahli Biologi Molekuler) dan Taufik Akbar (lulusan Teknik Elektro ITB). Sayangnya, misi yang akan dijalankan batal karena meledaknya pesawat ulang-alik Challenger.
Akan tetapi, sekarang antariksawan tidak terbatas hanya pada mereka yang akan meneliti. Ada juga antariksawan yang sekedar jalan-jalan di luar angkasa. Profesinya juga beragam. Ada yang politisi, artis, wartawan, dan lain-lain. Yang penting, syarat menjadi seorang antariksawan bisa dipenuhi. Contohnya Angkasawan dari Malaysia yang berprofesi sebagai dokter dan model.
Untuk menjadi antariksawan seseorang harus berbadan sehat, mempunyai prestasi, dan sanggup melakukan pekerjaan yang dilakukan di antariksa dengan kondisi ekstrim. Jika hanya sekedar jalan-jalan di luar angkasa, maka tentu tidak butuh keahlian apapun selain kondisi fisik yang kuat dan kemampuan untuk melewati kondisi ekstrim. Biasanya para antariksawan akan melalui pelatihan khusus yang menyiapkan mereka untuk menghadapi kondisi di luar angkasa.
Untuk antariksawan yang akan melakukan penelitian di luar angkasa tentunya harus memiliki latar belakang sebagai peneliti dan sudah melakukan penelitian berdasarkan bidang masing-masing.
Jadi untuk menjadi astronaut atau antariksawan harus kuliah dimana? Bisa dimana saja. Bisa sekolah pilot, jurusan teknik, sains, kedokteran, seni, komunikasi, bahasa, dan lain-lain.
Sumber gambar:
*Avivah Yamani mendapatkan gelar magister dalam bidang Astronomi dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 2007. Hijrah dari kajian Sistem Keplanetan yang sempat digeluti saat kuliah ke bidang komunikasi sains, ia saat ini aktif sebagai astronom komunikator dan pengelola langitselatan.com.
min, saya mau tanya…kalau misal tidak memiliki latar belakang militer apakah masih bisa mendaftar sebagai astronout? apakah itu syarat mutlak? terima kasih
Bagaimana kalau yang tidak memiliki pengalaman kerja sebagai pilot pesawat jet dalam durasi 1000 jam penerbangan? dan apa persyaratan jika ingin bergabung dengan ROSCOSMOS tanpa harus bergabung dengan NASA?
bagaimana ?