“Apa yang membuat seorang anak disukai oleh guru?” Pertanyaan ini membuat Ibu April duduk cukup lama di depan komputer sambil mengingat kembali bagaimana suasana kelas Ibu April tadi pagi. Ibu April bertanya kepada diri sendiri, “Mengapa suasana belajar terasa begitu menyenangkan bagi Ibu April?”, dan, “Mengapa Ibu April menyukai suasana belajar saat itu?”
Lalu Ibu April ingat bahwa siswa-siswa Ibu April selalu bertanya banyak hal tentang apa yang dipelajari pada saat itu. “Rasa ingin tahu”, itulah hal yang pertama kali membuat Ibu April tersenyum ketika berada di dalam kelas bersama dengan siswa. Rasa ingin tahu mendorong setiap siswa untuk menggali informasi lebih dalam, terperinci, dan dapat dipercaya. Rasa ingin tahu menyebabkan orang untuk mengamati, membaca, dan bertanya kepada orang yang lebih ahli. Siswa yang punya rasa ingin tahu biasanya bergerak lincah dan penuh semangat.
Lalu, Ibu April teringat pada seorang siswa yang berusaha keras menemukan informasi yang ia perlukan untuk menyelesaikan kegiatan matematikanya. Ia pantang menyerah. Ia tahu bahwa untuk mendapatkan jawaban yang benar dan tepat, ia memerlukan informasi penyelesaian berupa “rumus” yang benar dan tepat pula. Juga seperti pelajaran Bahasa Inggris, agar seorang siswa menyelesaikan kegiatan menulis karangan Bahasa Inggris, ia harus tahu informasi mengenai beragam jenis karangan dan cara-cara menulisnya agar ia bisa menulis karangan yang ditugaskan kepadanya. Siswa yang pantang menyerah menemukan informasi yang tepat untuk membantunya menyelesaikan kegiatannya biasanya lebih tekun dan mandiri.
Di saat yang lain, ketika belajar tentu saja setiap orang pernah melakukan kesalahan. Berusaha untuk selalu benar malah merugikan diri sendiri. Ketika melakukan kesalahan, siswa akan dibimbing oleh guru atau temannya yang kebetulan bisa mengajarinya untuk menemukan langkah-langkah yang benar dalam menyelesaikan kegiatan belajar. Dengan demikian, ia bisa menghemat waktunya dan ia bisa meneruskan mengerjakan kegiatan belajar yang lain. Sebaliknya, berusaha sekeras mungkin agar tidak salah membuat siswa tertahan pada satu langkah pengerjaan sehingga ia menghabiskan banyak waktu tanpa hasil sedangkan kegiatan belajar lainnya sudah menanti. Siswa yang tidak takut salah dalam belajar biasanya lebih kreatif dan percaya diri.
Sekarang Ibu April kembali tersenyum ketika membuat simpulan dalam menjawab pertanyaan tentang seperti apa siswa yang Ibu April sukai. Ibu April menyukai siswa yang penuh rasa ingin tahu, pantang menyerah, dan tidak takut melakukan kesalahan. Siswa ini adalah siswa yang penuh semangat, mandiri, dan kreatif. Siswa dengan ciri dan sifat seperti ini adalah siswa yang mempersiapkan dirinya untuk masa depan yang lebih baik. Dan, ketika Ibu April bersiap mematikan komputer setelah menulis ini, Ibu April tersenyum geli karena siswa-siswa seperti ini sebenarnya sangat merepotkan gurunya karena mereka tidak akan berhenti mengganggu gurunya sampai mereka merasa puas.
Sumber gambar: http://chilvilibra.blogspot.com
*Aprileny meraih gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris dari FKIP Universitas Jambi pada tahun 2006. Saat ini ia mengajar sebagai guru Bahasa Inggris di SD High/Scope Alfa Indah Unit, DKI Jakarta.