Oleh: Nur Mardliana Sari* (Konselor)
Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang manusia pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu faktor dari dalam diri manusia itu sendiri atau faktor internal, dan faktor dari luar atau faktor eksternal. Kita bahas lebih rinci ya…
1. Faktor Dalam (Internal)
a. Ras/Bangsa: Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika tidak memiliki faktor keturunan ras/bangsa Indonesia, begitu juga sebaliknya.
b. Umur: Tahun pertama setelah seseorang dilahirkan dan masa remaja adalah masa kecepatan pertumbuhan yang pesat.
c. Jenis Kelamin: Masa pertumbuhan anak perempuan lebih cepat daripada anak laki-laki, tapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki lebih cepat dibanding perempuan.
d. Genetik: Genetik artinya bawaan, yaitu potensi yang ada pada diri seseorang yang akan menjadi ciri khasnya. Kelainan genetik berpengaruh pada tumbuh kembang seseorang. Contoh kelainan genetik misalnya albinisme. Orang yang menderita albinisme dinamakan albino. Adik-adik pernah kan melihat orang albino? Ciri-cirinya, kulit, mata dan rambutnya berwarna terang. Itulah ciri khas orang albino. Kelainan ini tidak dapat disembuhkan, namun gangguan yang dialami orang albino bisa dibantu dengan pengobatan, misalnya penglihatannya bisa dibantu dengan alat bantu penglihatan.
2. Faktor Luar (Eksternal)
a. Penyakit/Infeksi: Adik-adik pernah mendengar istilah TORCH? Itu adalah kependekan dari Toksoplasma, Rubella, Citomegallo Virus, Herpes Simpleks. Infeksi TORCH pada masa kehamilan dapat menyebabkan anak yang dilahirkan mengalami retardasi mental, kelainan jantung, katarak, dan lain-lain. Bila adik-adik memiliki keluarga yang sedang hamil, baik itu tante, kakak atau bahkan ibu dari adik-adik sendiri, ingatkan untuk memeriksakan kehamilannya ke dokter atau institusi kesehatan yang menyediakan pemeriksaan kehamilan/kandungan ya, agar bila ada kelainan di masa kehamilan dapat segera dideteksi dan diobati.
b. Gizi: Adik-adik pasti tahu istilah “4 Sehat 5 Sempurna” ‘kan? Artinya dalam makanan yang kita makan ada:
1) makanan pokok yang mengandung karbohidrat, misalnya nasi, jagung, gandum dan umbi-umbian;
2) lauk pauk yang mengandung protein, misalnya telur, ikan, tahu dan tempe;
3) sayur-sayuran yang mengandung vitamin dan serat, misalnya bayam, brokoli, terong dan sawi;
4) buah-buahan yang mengandung vitamin dan mineral. Adik-adik pasti sudah banyak mengenal dan mengkonsumsi aneka buah-buahan;
5) susu sebagai pelengkap atau penyempurna kesehatan tubuh
Untuk tumbuh kembang yang optimal diperlukan gizi atau nutrisi yang baik. Bila makanan yang adik-adik makan sudah mengandung 4 sehat 5 sempurna, itu artinya kriteria gizi yang terkandung dalam makanan adik-adik sudah terpenuhi.
c. Lingkungan: Lingkungan pengasuhan, interaksi antara anak dengan orang tua, keluarga dan teman sebaya berpengaruh pada tumbuh kembang seseorang. Anak yang selalu merasa tertekan, sering diejek oleh teman-temannya akan terhambat tumbuh kembangnya. Begitu juga masalah sanitasi lingkungan atau zat-zat kimia tertentu (mercuri, rokok, dan lain-lain) mempunyai dampak yang tidak baik bagi tumbuh kembang anak.
d. Stimulasi: Agar berkembang dengan baik, seorang anak harus mendapatkan rangsangan/stimulasi. Misalnya dengan alat mainan, bersosialisasi dengan teman sebaya atau lingkungan, keterlibatan dalam permainan yang menyenangkan, dan melatih kemandirian agar tidak selalu bergantung pada orang lain.
e. Sosial Ekonomi: Penghasilan yang sedikit (kemiskinan) tidak dapat kita pungkiri akan berdampak pada kekurangan makanan, kurangnya stimulasi dan kesehatan lingkungan yang buruk sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan seseorang.
Itulah penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang manusia. Kalau adik-adik menemukan seorang anak tidak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya dengan usianya, ingatkan orangtuanya untuk segera memeriksakan tumbuh kembangnya ke Poli Tumbuh Kembang RSU terdekat ya…
Misalnya adik-adik menemukan di sekitar tempat tinggal adik-adik ada anak yang berusia 2 tahun tetapi belum bisa berjalan. Itu artinya anak tersebut mengalami gangguan perkembangan motorik kasar. Atau ada anak yang berusia 3 tahun tetapi belum bisa berbicara atau merangkai kalimat sederhana. Nah, itu artinya anak tersebut mengalami gangguan perkembangan bahasa. Kalau adik-adik menemukan seorang anak yang berusia 1,5 tahun belum bisa memegang benda, itu artinya anak tersebut memiliki gangguan perkembangan motorik halus. Kalau adik-adik menemukan seorang anak berusia 4 tahun belum bisa melepas pakaian sendiri, itu artinya anak tersebut mengalami gangguan kemandirian.
Selamat belajar dan semoga sukses ya, adik-adik…
Sumber gambar: http://www.tinggibadan.com
*Nur Mardliana Sari meraih gelar sarjana dalam bidang psikologi dari Universitas Proklamasi 45, Yogyakarta, pada tahun 2004. Saat ini ia bekerja sebagai konselor yang memberikan penyuluhan di Poli Tumbuh Kembang RSUD Dr. R. Soedjono Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.