Apa Sebenarnya Asap itu?

Oleh: Dennis Kwaria* (Mahasiswa Program Magister Kimia)

Asap adalah sisa pembakaran yang sebetulnya berbentuk padat ataupun cair, tetapi ukuran dan beratnya sangat ringan, sehingga terlihat seakan-akan bercampur dengan udara dan bersifat seperti udara. Campuran semacam ini disebut koloid.

Zat padat yang terkandung dalam asap biasanya disebut jelaga yang sebagian besar merupakan karbon. Asap bisa saja mengandung sedikit senyawa logam, tergantung pada sumber pembakarannya. Salah satu contoh senyawa logam yang terkandung dalam asap ialah TEL (tetraethyl lead) – senyawa dari logam timbal yang berasal dari asap kendaraan bermotor. Zat ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan otak.

Zat cair yang terkandung dalam asap biasanya berupa air, yang juga merupakan hasil pembakaran. Semakin banyak air yang dikandung asap, semakin putih warna asap tersebut.

Asap dapat mengandung gas karbon monoksida maupun karbon dioksida, tergantung pada jumlah oksigen saat pembakaran terjadi. Bila oksigen berlimpah, maka karbon dioksida akan terbentuk, misalnya pada api unggun di lapangan terbuka dan kompor yang masih bagus kondisinya. Tetapi bila oksigen sedikit jumlahnya, maka akan terbentuk karbon monoksida yang sangat beracun, seperti pada asap kendaraan bermotor dan asap rokok. Kadang-kadang asap mengandung gas yang berbau harum, misalnya pada asap dupa.

Tadi disebutkan bahwa asap merupakan koloid. Selain asap, contoh koloid lainnya adalah agar-agar dan susu. Walau mirip dengan larutan, koloid mempunyai sifat yang berbeda dengan larutan sejati.

Cobalah menyinari koloid seperti asap atau agar-agar dengan menggunakan sinar laser. Kamu pasti akan melihat berkas sinar di dalam koloid tersebut. Peristiwa ini disebut Efek Tyndall, yang ditemukan oleh seorang fisikawan asal Irlandia bernama John Tyndall. Adanya efek Tyndall merupakan salah satu ciri koloid, yang berbeda dari larutan sejati.

Sumber gambar: http://agustinekimia.blogspot.com

*Dennis Kwaria adalah mahasiswa Program Magister Kimia di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, angkatan 2013.

Tulis komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: