Oleh: Dasapta Erwin Irawan* (Geolog)
Adik-adik sudah tahu tentang gunung berapi dari situs Anakbertanya.com ini. Beberapa jawaban tentang gunung berapi yang sudah terbit adalah:
- Mengapa Indonesia memiliki banyak gunung berapi? oleh Kak Wahyudi Adhiutomo
- Mengapa ada banyak gunung berapi di Indonesia? oleh Kak Andi Yahya
- Mengapa di Pulau Flores banyak gunung dan bukit-bukit? oleh Kak Dasapta Erwin Irawan
- Bagaimana gunung terbentuk? oleh Kak Dasapta Erwin Irawan
- Mengapa gunung meletus? oleh Kak Dasapta Erwin Irawan
Jawaban mengenai kegunaan atau manfaat gunung berapi akan berkaitan dengan beberapa jawaban lainnya di atas.
Daerah dekat gunung berapi biasanya menjadi pusat peradaban
Adik-adik pasti punya peta atau atlas di rumah. Coba dibuka petanya. Coba lihat peta Indonesia, kemudian coba lihat Pulau Sumatra (jalur bagian barat), Pulau Jawa (jalur tengah), dan Pulau Bali. Kalian akan melihat ada barisan gunung berapi yang biasanya diberi warna coklat. Sekarang kalian lihat di sekeliling jalur warna coklat itu. Pasti kalian akan melihat nama-nama Kota Besar, dari Banda Aceh, Medan, Bengkulu, hingga Bandar Lampung. Di Pulau Jawa ada Kota Serang, Bandung, Bogor, Yogyakarta, dan seterusnya. Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara lain, seperti di Jepang dan Italia.
“Kira-kira kenapa ya?”
Salah satu yang sering ditemukan di lereng gunung berapi adalah mata air, yaitu titik munculnya air tanah ke permukaan, yang mengeluarkan air dengan jumlah (volume) yang besar. Dan sumber air, adalah tentu saja yang paling dicari oleh masyarakat. Pada saat banyak penduduk berkumpul, maka lama-kelamaan daerah itu akan menjadi desa, kemudian menjadi kota besar.
Air itu pulalah yang kemudian dicari juga oleh para petani untuk sawah dan kebunnya. Jadi tidaklah heran di kaki gunung banyak dijumpai lahan pertanian dan perkebunan.
Berikut Kakak membuat video pendek yang menunjukkan pemandangan dari arah puncak Gunung Ciremai ke arah timur, ke arah Kota Kuningan. Video ini dibuat dengan Google Maps untuk memberikan contoh bagaimana kira-kira posisi gunung api dengan kota di bawahnya: Video fly Ciremai. Kita seolah terbang dari puncak Gunung Ciremai ke arah timur melewati Kota Kuningan yang ada di kakinya.
Dari video di atas, Adik-adik melihat adanya perubahan lereng yang terjal, menjadi makin landai ke arah Kota Kuningan. Di lereng tersebut, muncul banyak mata air, yang juga ditandai dengan mulai munculnya sungai.
“Selain air, apakah ada sumber alam gunung berapi lainnya yang bermanfaat?”
Jawabnya “ada”, dan akan diceritakan di bawah ini.
Letusan gunung api merusak tapi bermanfaat
Apakah Adik-adik pernah melihat rekaman letusan gunung berapi? Bila belum, berikut adalah contohnya.
- Letusan Gunung Anak Krakatau dari akun “Channel Global Video”.
- Letusan Gunung Sinabung 19 Juni 2015 dari akun “Earth Uncut TV”.
Kalian pasti melihat muntahan abu gunung berapi yang naik ke langit. Kalau diperbesar dengan alat mikroskop elektron, abu itu akan terlihat seperti pada Gambar 1. Abu yang sedemikian banyak menyembur dari kawah gunung api dan kemudian tertiup angin ke berbagai arah sebelum pada akhirnya jatuh ke permukaan tanah (Gambar 2).
Gambar 1. Partikel dalam abu gunung berapi yang diperbesar dengan mikroskop elektron (Avo.Alaksa.Edu)
Gambar 2. Skema letusan gunung berapi, penyebarannya sesuai dengan tiupan angin dan bahan-bahan ada di dalamnya (Avo.Alaska.Edu)
Nah abu itulah yang mengandung berbagai bahan yang nantinya menjadi “pupuk” bagi tanaman, karena mengandung banyak mineral yang bermanfaat, misalnya: silika, besi, magnesium, natrium, kalsium, kalium, dan lain-lain (Gambar 3). Selain itu, abu gunung api juga mengandung bahan organik yang melimpah. Bahan-bahan itu sangat dibutuhkan tumbuhan.
Gambar 3. Diagram persentase mineral yang dikandung abu gunung berapi (Nunez and Torres, 2015). Data dapat diunduh di sini.
*Dasapta Erwin Irawan adalah seorang geolog yang mendalami ilmu air tanah. Ia meraih gelar doktor dalam bidang ilmu air tanah dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 2009. Dunia pendidikan adalah passion-nya, sehingga ia memutuskan untuk menjadi dosen di almamaternya, yaitu ITB.