Oleh: Galih Prasetya Utama* ( Senior Advisor USPI Coop)
Negara apa yang paling kaya di dunia? Bagaimana menghitung kekayaan negara? Jika sebuah negara memiliki sumber daya alam melimpah, apakah bisa disebut kaya? Lalu mengapa banyak negara memiliki sumber daya alamnya melimpah, tapi penduduknya tidak kaya, bahkan jatuh miskin? Lalu negara kaya itu apa dan negara miskin itu apa? Apakah Indonesia, negara kita, juga termasuk negara yang kaya?
Baiklah mari kita telusuri, kekayaan sebuah negara dihitung dari total keseluruhan aktivitas transaksi ekonomi, yang terjadi di dalam negara tersebut. Keseluruhan aktivitas transaksi ekonomi itu adalah: aktivitas investasi + aktivitas konsumsi + aktivitas belanja pemerintah; jika ditotal menghasilkan Produk Domestik Bruto (PDB), atau sering disebut Gross Domestic Product (GDP). Jadi, kekayaan sebuah negara bisa dilihat dari nilai PDB. Jika dibandingkan dari data PDB seluruh negara di dunia, maka negara paling kaya saat ini adalah Amerika Serikat, dan Indonesia negara kita termasuk dalam 20 besar negara terkaya, dari 194 negara yang ada.
[Sumber: World Bank, September 2015]
Lalu, mengapa ada penduduk yang tinggal di suatu negara di antara daftar 25 negara terkaya di dunia tersebut masih terlihat miskin, sementara penduduk di negara lainnya tampak kaya? Mengapa beda? Karena jumlah penduduknya berbeda, maka negara yang kaya belum tentu penduduknya juga kaya.
PDB perkapita adalah total seluruh kekayaan negara pertahun dibagi dengan total keseluruhan jumlah penduduk pada tahun yang sama. Maka semakin besar jumlah penduduk, semakin kecil PDB perkapita, dan bergeser pula peringkat di daftar penduduk negara terkaya di dunia.
[Sumber: International Monetary Fund, April 2015]
Jika dilihat dari peringkat PDB perkapita, maka penduduk Indonesia tidak masuk dalam 20 besar terkaya di dunia. Kekayaan total negara harus dibagi merata ke seluruh jumlah penduduk yang mendiami wilayah negara, sehingga negara yang penduduknya lebih sedikit, akan lebih kaya, dibanding negara yang jumlah penduduknya lebih banyak.
Lalu mengapa negara yang sumber daya alamnya melimpah, belum tentu menjadi negara yang kaya? Karena sumber daya alam itu harus diolah, sehingga menghasilkan fungsi yang bisa ditransaksikan dalam aktivitas ekonomi. Jika negara yang sumber daya alamnya melimpah, tapi tidak mampu mengelola sumber daya tersebut menjadi memiliki fungsi ekonomi, maka akan menjadi negara yang tidak kaya, dan penduduknya jatuh miskin.
Negara membuat sekolah-sekolah negeri, yang mendidik penduduknya, agar mampu mengolah sumber daya alam, dan menjadikan sebesar-besarnya untuk kekayaan warga negara, serta negaranya.
*Galih Prasetya Utama saat ini menjabat sebagai senior advisor di USPI Coop, yang bergerak di perdagangan domestik dan internasional. Ia meraih gelar Sarjana dari Sekolah Farmasi (SF), Institut Teknologi Bandung, dan menggemari sains terapan serta matematika. Berasal dari Gunung Lawu, Jawa Tengah, dan sekarang tinggal di Jakarta.
Galileo Galilei adalah seorang matematikawan, fisikawan, filsuf, dan astronom Italia yang lahir di Pisa, Toscana, pada 15 Februari 1564. Ia merupakan anak seorang musisi. Galileo belajar kedokteran di Universitas Pisa, tetapi lalu menjadi profesor matematika. Pada tahun 1630-an, ia dipenjarakan Gereja Katolik karena pandangan ilmiahnya yang mendukung teori Copernicus tentang peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Galileo dikenal sebagai bapak sains modern. Ia menciptakan prinsip bahwa teori ilmiah harus didasari data penelitian. Galileo juga tertarik pada astronomi.
Ia bukan penemu teleskop, tetapi tahun 1609 ia membuat teleskopnya sendiri. Ia berhasil meneliti kawah-kawah Bulan dan empat bulan terbesar Yupiter. Ia juga merupakan orang pertama yang menunjukkan cincin Saturnus. Galileo mendapat inspirasi untuk bekerja dengan pendulum karena tertarik dengan ayunan pembakar dupa di Katedral Pisa. Ia menghitung waktu yang diperlukan untuk satu ayunan lengkap dan menemukan bahwa diperlukan waktu yang sama untuk kembali ke tempat semula, walaupun besar ayunan diubah. Ia bereksperimen dengan pendulum selama bertahun-tahun, tetapi saat memikirkan penggunaan pendulum untuk menggerakkan jam, ia sudah tua dan buta. Ia meninggal di Arcetri, Toscana, 8 Januari 1642, pada usia 77 tahun.
5 Negara Paling Kaya di Dunia
Dunia Kita
Dunia Kita
Akun Selasar yang fokus membahas seluk-beluk Dunia Kita
Kamis, 23 April 2015 | 22:46 WIB
Ikuti
Singapura (travelhighlighter.com)
Di dunia ini, terdapat negara-negara yang tergolong paling kaya. Pasalnya, sejumlah ini memiliki PDB per kapita yang sangat tinggi. Kamu ingin tahu negara mana saja yang termasuk paling kaya di dunia? Dikutip dari laman Top 10 Magz, berikut adalah lima negara paling kaya di dunia:
1. Qatar
Qatar (conferenzagnl.com)
Negara yang terletak di semenanjung kecil di Jazirah Arab ini adalah negara paling kaya di dunia. PDB per kapitanya sangatlah tinggi, yakni sebesar 102.943 USD. Perekonomian Qatar fokus pada perikanan dan mutiara, tetapi sejak munculnya pembudidayaan mutiara dari Jepang pada 1920-an dan 1930-an, industri mutiara negara ini jatuh. Perubahan ekonomi terjadi pada 1940 saat penemuan kandungan minyak bumi yang melimpah ruah. Hingga saat ini, Qatar memasok kebutuhan minyak dan gas bumi dunia, simpanan minyak negara ini diperkirakan hingga 15 miliar barel. Dengan begitu, taraf hidup masyarakatnya pun dapat disamakan bahkan dianggap lebih maju dibandingkan negara-negara di Eropa barat, dengan berbagai layanan sosial dengan fasilitas modern.
2. Luksemburg
Luksemburg (b-europe.com)
Luksemburg merupakan salah satu negara terkecil di Eropa dengan luas wilayah hanya sekitar 2.586 km2. Meski demikian, negara ini termasuk dalam salah satu negara paling kaya di dunia dengan PDB per kapita 80.679,06 USD. Ekonomi Luksemburg sangat stabil dengan pendapatan tinggi, pertumbuhan moderat, inflasinya yang rendah serta jumlah tingkat penganggurannya pun rendah. Sektor industrinya didominasi oleh baja, serta beberapa jenis lainnya yakni kimia dan karet. Di sektor jasa, perbankan menyumbangkan porsi pertumbuhan yang besar untuk ekonomi. Sektor agrikulturnya berdasar pada pertanian kecil yang dimiliki keluarga-keluarga.
3. Singapura
Singapura (secretflying.com)
Negara tetangga Indonesia ini dinobatkan sebagai negara dengan Indeks Kualitas hidup nomor satu di Asia. Hal ini tak mengherankan karena taraf hidup di Singapura memang sangat tinggi dengan PDB per kapita sebanyak 60.883,33 USD. Meskipun luas negaranya sangat kecil, Singapura adalah pusat keuangan terdepan keempat di dunia dan merupakan kota kosmopolitan yang berperan penting dalam perdagangan serta keuangan internasional. Cadangan devisanya adalah yang terbesar kesembilan di dunia.
4. Norwegia
Norwegia (tapetus.pl)
Negara yang terkenal akan keindahan alam dan gunung-gunung indahnya ini memiliki PDB per kapita sebesar 55.398 USD. Luas wilayah sebesar 385,525 km2, dengan jumlah populasi sebesar 4,9 juta, menjadikan Norwegia sebagai negara dengan kepadatan penduduk terendah ke dua di Eropa. Cadangan minyak bumi, gas alam, mineral, makanan laut dan air segar yang kaya membuat negara ini termasuk negara yang subur dan makmur, serta merupakan penghasil minyak dan gas alam per kapita terbesar di luar Timur Tengah. Bentang alamnya kasar dan bergunung-gunung, sebagian besar wilayah tertutup oleh gletser. Bagian utara negara ini dikenal sebagai Tanah Matahari Tengah Malam karena terletak pada ujung paling utara bumi, saat musim panas matahari tidak pernah tenggelam dan saat musim dingin, matahari tidak pernah muncul sama sekali.
5. Brunei Darussalam
Brunei Darussalam (en.wikipedia.org)
Brunei, adalah negara hutan hujan tropis yang terletak di sisi utara Borneo, Indonesia. Negara ini memiliki Indeks Pembangunan Manusia tertinggi ke dua se-Asia setelah Singapura. Termasuk sebagai negara kaya dengan PDB per kapita sebesar 50.526,35 USD, dan sangat menjamin kesejahteraan penduduknya. Biaya pendidikan sekolah digratiskan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, bahkan gaji menjadi satpam di sana, setara dengan gaji pegawai negeri di Indonesia yakni sekitar 5-7 juta Rupiah per bulan. Majalah ekonomi dunia, Forbes, menempatkan Brunei sebagai negara terkaya ke lima dari 182 negara karena mempunyai ladang minyak bumi dan gas alam yang luas. Negara dengan bentuk pemerintahan monarki absolut Islam ini sangat terkenal akan kemakmuran dan ketegasan dalam melaksanakan syariat Islam, baik pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat.