Oleh: Budi Dermawan* (Astronom)
Bila kita melihat langit malam tak berawan, banyak ya benda langit yang dapat kita lihat. Mereka tampak seperti untaian titik cahaya dan tersebar di langit. Dari semua itu, tentu Bulan lah yang tampak paling besar, ya ‘kan?
Kalau kalian beruntung, ada benda langit yang tampak tidak seperti titik cahaya, melainkan sebuah titik dengan cahaya yang memanjang di langit. Itu adalah komet. Tetapi ia tidak selalu memiliki cahaya yang memanjang, loh.
Beberapa ratus tahun lalu orang pernah menduga bahwa komet bukanlah benda langit, melainkan benda yang melintas di dalam atmosfer kita. Ya, seperti pesawat yang sedang terbang di udara.
Cahaya yang memanjang itu disebut “ekor komet”. Ini merupakan hasil proses penguapan materi permukaan komet akibat panas Matahari. Wah, apakah berarti komet itu terbakar? Tidak demikian. Materi yang menyelimuti komet itu sudah menguap ketika merasakan hangatnya Matahari.
Jadi, komet bukanlah benda yang melintas di dalam atmosfer kita, ataupun benda langit dari luar Tata Surya yang sedang melintas masuk ke dalam Tata Surya. Ia merupakan benda langit anggota Tata Surya seperti halnya planet-planet yang beredar mengelilingi Matahari.
Sumber gambar: http://en.wikipedia.org
*Budi Dermawan adalah seorang astronom yang menekuni sistem keplanetan, asteroid, dan komet, khususnya dalam gerak orbitnya. Ia mengajar di FMIPA ITB sejak tahun 1993 dan meraih gelar doktor dari University of Tokyo Jepang pada tahun 2004.