Oleh: Harkunti P. Rahayu (Pakar Mitigasi Bencana)
Kenapa ya di Jakarta sering terjadi banjir? Permasalahan Ibukota ini dari tahun ke tahun memang rasanya tidak pernah habis dibahas ya, adik-adik. Hmm.. tapi tunggu dulu, sebenarnya apa sih yang menyebabkan banjir di Jakarta selalu berulang terus? Jangan-jangan kita sendiri juga sering melakukan hal-hal yang menambah parah banjir di Jakarta?
Alasan pertama, letak Indonesia diapit antara dua benua, yaitu Benua Asia di sebelah barat laut dan Benua Australia di sebelah tenggara. Selain itu, dua samudera juga turut mengapit Indonesia, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Salah satu akibatnya antara lain adalah Indonesia memiliki konsentrasi hujan yang tinggi.
Selain itu, sebanyak 40% wilayah Jakarta berada di bawah permukaan air laut, yang membuat Jakarta semakin rentan akan ancaman banjir pasang laut atau banjir rob. Selain ancaman banjir dari laut, Jakarta juga terancam banjir yang berasal dari luapan ketiga belas sungai yang ada. Tiga belas sungai tersebut antara lain Kali Mookervart, Kali Angke, Kali Pesanggrahan, Kali Krukut, Kali Grogol, Kali Baru Barat, Kali Ciliwung, Kali Baru Timur, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung.
Kedua, adik-adik bisa melihat dari sisi sosial penduduk Kota Jakarta terlebih dahulu. Kebiasaan membuang sampah sembarangan sangat berpengaruh loh terhadap kapasitas selokan atau drainase yang ada di Kota Jakarta. Misalnya ada orang yang membuang sampah sembarangan, bahkan tidak di tempat yang dekat selokan atau drainase sekalipun. Ketika hujan, bisa saja sampah tadi ikut terbawa sampai selokan dan menyumbat aliran air.
Sungai-sungai di Jakarta pun terkadang terlihat sudah berubah fungsi, selain banyak masyarakat tidak bertanggung jawab yang membuang sampah di sungai. Adik-adik pernah dengar pepatah “Sungai adalah sumber kehidupan”? Hal tersebut menjelaskan betapa sungai memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Fungsi sungai bagi masyarakat mestinya bukan tempat untuk mandi dan mencuci. Di Kalimantan Selatan, sungai bisa berfungsi sebagai jalan atau transportasi untuk menggerakkan roda perekonomian yang kita kenal dengan “pasar terapung”.
Penyebab terakhir adalah kapasitas pemerintah dalam menangani banjir ini adik-adik. Terdapat dualisme mekanisme penanganan banjir Jakarta, yaitu untuk banjir yang disebabkan oleh ketiga belas sungai tadi ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum, sedangkan untuk sungai-sungai kecil dan kanal yang ada di Jakarta ditangani oleh Pemerintah Daerah.
Nah kesimpulannya, apa sih yang bisa kita lakukan untuk mengurangi banjir? Kita bisa, kok, memulai dari hal-hal yang kecil. Seperti yang telah disebutkan bahwa kita tidak boleh membuang sampah sembarangan. Misal ketika adik-adik ingin membuang sampah dan di sekitar tidak ada tempat sampah, simpan dulu di kantong atau tas sampai adik-adik menemukan tempat sampah.
Selain itu kita juga harus mencintai pohon-pohon dan melestarikan gerakan hijau terutama di hulu sungai. Yuk mulai sayangi lingkungan kita supaya banjir bisa kita hadapi. (*HNA)
Sumber gambar: http://berdikarionline.com
Karena alasan geografis ya mengakibatkan Jakarta terus menerus diterpa banjir saat musim hujan
PR bagi pemerintah setempat begitu besar, warga harus turut membantu dan semoga banjir di jakarta bisa lekas teratasi.
Kita harus melarang warga atau orang lain membuang sampah di sungai meskipun itu saudara atau orang tua kita. Kita mesti bisa mencegah banjir. INDONESIA PASTI BISA!
Nah, mengapa indonesia sangat berbeda sekali dengan negara lain? mohon penjelasannya. terimakasih
Masalah sampah yang semestinya paling di perhatikan, karena masyarakat tidak akan pernah bosan untuk membuang sampah sembarangan, walaupun sudah ada peringatan dimana2. Klupun ada yg sadr betul tntang kbrsihan, itupun hnya sbagian kecil sj. Jdi, mnurut kk apakah pemerintah hrs mgeluarkan kebijakan yg ketat tentang sampah nantinya??