Oleh: Evan A. Hanif* (Mahasiswa FMIPA ITB)
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita tinjau terlebih dahulu mengenai warna. Cahaya memiliki bermacam-macam spektrum (anggap saja spektrum sebagai sesuatu yang membentuk warna). Dari spektrum-spektrum tersebut, mata kita terbatas hanya dapat menangkap spektrum-spektrum tertentu, yaitu spektrum-spektrum cahaya tampak atau spektrum-spektrum cahaya yang dapat kita lihat: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu.
Kita dapat melihat warna suatu benda karena mata kita menangkap cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut dari sumber cahaya. Kemampuan benda dalam memantulkan cahaya bermacam-macam. Misalnya, kita dapat melihat daun yang berwarna hijau karena daun tersebut memiliki kemampuan memantulkan spektrum warna hijau yang lebih baik daripada memantulkan spektrum warna-warna lainnya.
Kita dapat mengelompokkan warna hitam dalam dua hal yang berbeda. Warna hitam jenis pertama adalah warna hitam yang terlihat pada suatu benda karena benda tersebut tidak memiliki kemampuan untuk memantulkan spektrum-spektrum cahaya tampak. Contohnya adalah warna hitam pada baju yang berwarna hitam.
Warna hitam jenis kedua adalah warna hitam yang terbentuk karena tidak adanya cahaya yang tertangkap oleh mata kita atau karena tidak adanya cahaya yang diterima oleh benda tersebut. Contohnya adalah warna hitam saat kita menutup kelopak mata kita. Cahaya yang terarah pada mata kita terhalang oleh kelopak mata kita, sehingga kita tidak dapat melihat warna. Atau, ketika tidak ada listrik pada malam hari di dalam rumah kita.
Bayangan terbentuk karena cahaya yang terarah pada suatu benda terhalang oleh sesuatu. Contohnya, di siang hari yang terik, kita dapat melihat bayangan kita pada permukaan tanah karena cahaya Matahari yang terarah pada tanah tersebut terhalang oleh tubuh kita. Jadi, cahaya Matahari tidak dapat mencapai permukaan tanah tersebut secara langsung. Akibatnya, tidak ada cahaya Matahari langsung yang dipantulkan oleh permukaan tanah tersebut menuju mata kita. Jadi, warna hitam pada bayangan adalah warna hitam yang serupa dengan warna hitam jenis kedua di atas.
Tetapi, tentu saja bayangan pada tanah tersebut tidak terlihat hitam pekat seperti saat kita menutup kelopak mata kita. Hal ini dikarenakan permukaan tanah tersebut masih memantulkan cahaya dari tempat lain (ingat, dalam kasus ini, cahaya yang terhalang oleh tubuh kita adalah cahaya Matahari langsung). Cahaya dari tempat lain tersebut bisa berupa cahaya Matahari yang sebelumnya telah dipantulkan oleh benda lain di sekitar kita, seperti tembok, pohon, dan sebagainya.
Sumber gambar: http://photonlab.com
*Evan A. Hanif adalah mahasiswa Program Sarjana Matematika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, angkatan 2009. Ia berasal dari SMAN 1 Cirebon. Di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa, ia aktif sebagai tutor Matematika dan IPA untuk siswa SD-SMA.