Oleh: Ivan Irawan* (Sarjana Fisika, Pendiri “Bengkel Sains“)
Mungkin adik-adik sudah tahu bahwa angin itu adalah udara yang bergerak karena perbedaan tekanan. Tapi, mengapa angin atau udara di sekitar kita ini tidak bisa kita lihat ya?
Wah, untuk menjawab pertanyaan itu, mungkin ada baiknya kita memahami dulu proses mata kita melihat sesuatu: Apa yang bisa kita lihat dan apa yang tidak bisa kita lihat.
Gambar 1. Apel menerima cahaya tampak dengan seluruh jangkauan warna, namun hanya memantulkan warna merah.
Mata manusia, melalui proses evolusi, dapat mengenali gelombang cahaya dengan jangkauan warna seperti pada pelangi: merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu (violet). Jangkauan warna cahaya itu kita sebut sebagai cahaya tampak. Ada cahaya lain yang tidak bisa kita lihat, misalnya cahaya ultraviolet atau infra-merah.
Kita dapat melihat sesuatu jika ada cahaya tampak yang dipantulkan oleh suatu benda, kemudian diterima oleh mata kita. Apabila suatu benda tidak memancarkan atau memantulkan cahaya tampak, maka benda itu tidak bisa kita lihat. Misalnya ketika dalam keadaan gelap gulita, kita tidak bisa melihat apa-apa. Padahal dalam keadaan gelap gulita sekalipun, ada banyak benda yang dapat memancarkan atau memantulkan cahaya infra-merah.
Nah, mengapa angin atau udara tidak bisa kita lihat? Mungkin adik-adik pernah belajar tentang wujud zat. Udara di sekitar kita ini wujudnya adalah gas. Gas adalah wujud zat dimana jarak antar partikel penyusunnya sangat jauh. Untuk volume yang sama, jumlah partikel di dalam gas akan sangat sedikit jika dibandingkan dengan padatan atau cairan.
Gambar 2. Perbedaan susunan partikel dalam: (a) wujud gas, (b) wujud cair, (c) wujud padat.
Akibatnya, sedikit pula cahaya tampak yang memantul dari udara ke mata kita. Karena hampir tidak ada cahaya tampak yang memantul dari udara ke mata kita, maka udara maupun angin pada umumnya tidak dapat kita lihat.
Ada kalanya kita bisa melihat angin loh. Adik-adik pasti pernah melihat asap, ‘kan? Di dalam asap, ada partikel-partikel padat dan berwarna yang jumlahnya relatif banyak. Partikel-partikel di dalam asap memantulkan dan menyerap cahaya sehingga mata kita dapat melihatnya. Ketika kalian melihat asap yang tertiup angin, maka sebetulnya kalian sedang melihat angin.
Sumber gambar:
1. Sumber: http://www.uen.org
2. Sumber: http://wps.prenhall.com
*Ivan Irawan meraih gelar sarjana Fisika dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung (UNPAR). Bersama rekan kuliah, ia mendirikan Bengkel Sains, media pembelajaran sains melalui percobaan-percobaan menyenangkan. Saat ini ia mengajar sebagai asisten Laboratorium Fisika dasar di Fakultas Teknologi Informasi dan Sains UNPAR.
Mohon bantuannya, anakku laki2 berusia 5 tahun. Apa jawaban yang sesuai untuk pertanyaan air, angin dan api terbuat dari apa?. Trimakasih kak ivan untuk balasannya.
Jawaban singkatnya: air terbuat dari atom Hidrogen dan Oksigen (H2O), angin adalah udara (partikel-partikel kecil) yang bergerak karena ada perbedaan suhu, dan api adalah hasil dari suatu reaksi kimia (baca: Termasuk ke dalam jenis benda apa api itu?)
Mohon pencerahanya, tanggal 27 me 2018 tepat ramadhan ke 11 hari minggu pukul kurang lebih 13.00 tepatnya setelah waktu dzuhur. Ketika saya mau mandi ketepatan atap kamar mandi rumah sy ada pentilasi udaranya yg langsung tampak langit dan luasanya masuk udara serta cahaya dari atas…dan di momen itu saya melihat bayangan cahaya yg masuk ke dalam kamarmandi memancarkan sinar kedap kedi seperti debu yg berterbangan… Tapi setelah sy melihat dengan cara dekat itu adalah butiran2 air yg berterbangan… …kebetulan cuacah pada saat itu terang dan cerah serta berawan. ..mohon pencerahan nya
bisa juga angin tidak bisa dilihat karna tidak memiliki warna!!
Air itu berwarna transparan, tapi kenapa dilaut atau dikolam renang jadi berwarna biru