Oleh: Keni Vidilaseris* (Pakar Biologi Molekuler)
Adik-adik pasti tahu kan kalau kita mencoba mencampurkan minyak goreng dengan air, keduanya tidak akan bercampur, walaupun sudah diaduk-aduk lama. Tahukah kenapa? Padahal, keduanya kan sama-sama berbentuk cairan?
Jawabannya adalah karena air dan minyak memiliki sifat dan “kesukaan” yang berbeda. Oke, sebelum kita bahas mengenai sifat apa yang berbeda dan apa kesukaannya masing-masing, kita ikuti cerita tentang hal yang lain dulu yuk!
Di sebuah sekolah, terdapat sekumpulan anak yang sangat menyukai sepak bola. Mereka selalu berkumpul bersama, bermain bersama, dan juga nonton pertandingan sepak bola bersama. Kemana pun mereka pergi, yang dibicarakan hanya tentang bola. Tapi, di sekolah itu pun ada sekumpulan anak yang sangat menyukai bulu tangkis. Sama dengan yang suka sepak bola, mereka selalu bermain dan bercerita tentang bulu tangkis.
Anak-anak yang suka sepak bola ternyata tidak suka bulu tangkis dan berpandangan bahwa bulu tangkis adalah permainan yang aneh dan membosankan. Begitu pula dengan anak-anak yang suka bulu tangkis, mereka tidak suka sepak bola karena menganggap sepak bola adalah permainan yang tidak mengasyikan. Karenanya, kedua kumpulan anak tersebut tidak suka satu-sama lain dan saling bermusuhan. Tidak ada satu pun anak yang suka sepak bola mau bermain dengan anak yang suka bulu tangkis, dan begitu juga sebaliknya.
Suatu ketika, datang anak baru ke sekolah tersebut. Dia bernama Toni. Ternyata, Toni suka sepak bola dan juga bulu tangkis. Tapi, melihat permusuhan antara anak-anak penyuka sepak bola dengan anak-anak penyuka bulutangkis, dia merasa sedih karena tidak bisa bermain dengan keduanya secara bersamaan. Oleh karena itu, dia berusaha mendekati kedua kumpulan anak tersebut dan menyakinkan mereka bahwa baik bulu tangkis maupun sepak bola, keduanya adalah permainan yang sangat menyenangkan. Akhirnya, setelah berbagai usaha dilakukan Toni, kedua kelompok anak tersebut dapat menyadarinya. Sekarang kedua kelompok anak penyuka bola dan penyuka bulu tangkis dapat bermain bersama dengan keberadaan Toni.
Lalu, apa hubungan antara cerita barusan dengan air dan minyak yang tidak dapat bersatu?
Gambar 1. Bentuk struktur air dan minyak dan bagaimana detergent dapat mencampurkan keduanya
Ternyata, keduanya memiliki kemiripan. Air lebih suka bergabung dengan jenisnya sendiri dan begitu pula dengan minyak. Hal ini terjadi karena air bersifat polar (Gambar 1). Artinya struktur air memiliki bagian yang memiliki kecenderungan bermuatan positif (kutub positif) dan bagian lainnya memiliki kecenderungan bermuatan negatif (kutub negatif). Sementara itu minyak bersifat nonpolar (tidak memiliki kutub). Oleh karenanya, air dan minyak tidak bisa bercampur.
Bagaimana caranya agar air dan minyak bisa bercampur? Sama seperti cerita anak yang suka bola dan anak yang suka bulu tangkis di atas, agar air dan minyak bisa bercampur, harus ada zat lain yang suka keduanya. Nah, zat tersebut adalah sabun atau detergent. Sabun memiliki bagian yang bersifat polar dan juga memiliki bagian yang bersifat nonpolar. Bagian polar dari sabun akan berikatan dengan air, sedangkan bagian nonpolarnya akan berikatan dengan minyak. Maka dari itu, ketika Ibu di dapur mencuci wajan bekas menggoreng ikan, dia akan menggunakan sabun cuci sehingga minyak yang tadinya menempel pada wajan tersebut akan hilang terbawa air.
Jadi begitu ceritanya Adik-adik. Mudah-mudahan jadi makin jelas ya sekarang.
Sumber gambar: Keni Vidilaseris
*Keni Vidilaseris adalah seorang peneliti di Departemen Biokimia, Universitas Helsinki, Finlandia sejak 2014. Ia mendapatkan gelar doktor dalam bidang Biologi molekuler dari Universitas Vienna, Austria pada tahun 2014. Bidang yang ditekuninya adalah penentuan struktur protein dengan menggunakan metode Sinar-X.
Kalau benda polar dan nonpolar gabisa bersatu kecuali ada pengikatnya gitu, lalu kenapa detergen bisa? Apa pengikat dari detergen?
Amfifilik (bersifat surfaktan)
detergen memiliki kandungan yaitu surfaktan yang berfungsi untuk meningkatkan daya pembasahan air sehingga mampu mengangkat kotoran.