Oleh: Oetomo Rully Susanto* (Guru)
Setiap mahluk hidup dibentuk sesuai petunjuk yang tertulis pada DNA yang berada di bagian tengah sel (inti sel). Setiap sel manusia melakukan peranan dan fungsinya berdasarkan penugasan dari DNA manusia. Sel tubuh manusia, kalau hanya sendirian, tidak terlihat oleh mata manusia tanpa alat bantu seperti mikroskop.
Mata yang kalian sekarang gunakan untuk membaca tulisan ini, terbentuk dari jutaan sel mata, yang tiap bagiannya memiliki fungsi dan tugas masing-masing.
Gejala atau tanda-tanda yang dialami manusia ketika mengalami cinta, merupakan hasil dari pekerjaan sel-sel penghasil hormon dalam tubuh manusia. Hormon-hormon yang dihasilkan ini amat berhubungan dengan kegiatan reproduksi (berkembang biak) manusia.
Cinta adalah bagian tak terpisahkan dari kegiatan berkembang biak (menurut rancangan DNA). Salah satu sifat dari DNA ini adalah keinginan dia untuk tetap eksis, tetap ‘hidup’, meskipun mereka eksis melalui keberadaan sel mahluk hidup.
DNA melakukan kegiatan melangsungkan keberadaan dirinya melalui kejadian reproduksi mahluk hidup, karena sadar bahwa sel inang (induk) tempat dia berada, suatu saat akan mati. Ketika mahluk hidup mati, DNA pun musnah. Jadi, cinta ada supaya kehidupan tetap ada di muka Bumi.
Sumber gambar: http://creatia2013.wordpress.com
*Oetomo R. Susanto lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan pada tahun 1998. Ia kemudian menjadi guru di Kanaan Global School, Jambi, dan mengajar Ekonomi, Bisnis, Bahasa Inggris, dan TIK.