Oleh: Andy Yahya Al Hakim* (Mahasiswa Program Doktor Geologi)
Adik Azkia yang baik hati, kita di Indonesia tentunya tidak asing dengan gunung berapi. Sebelum Kakak menjelaskan darimana asal gunung berapi, Kakak akan jelaskan dulu mengenai lempeng bumi. Lapisan terluar dari Bumi disebut dengan kerak atau lempeng, yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai crust. Kerak bumi adalah lapisan terluar dari Bumi, yang mempunyai ketebalan 30 km hingga 50 km. Kerak terbagi menjadi dua, yaitu kerak benua dan kerak samudera.
Kerak bumi ini tidak diam, namun bergerak satu sama lain, bisa bergerak saling mendekat, bergerak menjauh, atau hanya bergeser satu dengan yang lain. Dalam istilah geologi, pergerakan ini disebut sebagai konvergen (lempeng satu bertabrakan dengan lempeng yang lain), divergen (lempeng saling menjauh satu sama lain), dan transform (lempeng yang sejajar saling bergesekan satu dengan yang lain).
[Sumber gambar: http://oceanexplorer.noaa.gov/facts/plate-boundaries.html]Kembali ke pertanyaan tentang asal gunung berapi. Gunung berapi di Indonesia umumnya tersebar di pantai Barat Sumatera, Selatan pulau Jawa, Bali, hingga pulau Lombok dan Sumbawa, kemudian memanjang hingga ke Sulawesi dari Selatan ke Utara, serta sebagian dari pulau Halmahera. Di Indonesia, gunung berapi terbentuk akibat adanya tumbukan antara lempeng benua dengan lempeng samudera, yang mengakibatkan adanya bagian yang terangkat, sehingga di sepanjang Aceh hingga Sumbawa, serta Sulawesi hingga Maluku, banyak ditemukan adanya gunung berapi.
Rangkaian panjang ini menerus hingga Filipina dan Jepang, juga Hawai dan Amerika hingga ke Amerika Selatan. Kalau Adik perhatikan, rangkaian pegunungan yang panjang ini membentuk seperti cincin, sehingga disebut sebagai cincin gunung berapi atau Ring of Fire. Apa ada hubungannya dengan film Lord of the Rings? Mungkin saja judul film itu terinspirasi dari cincin gunung berapi ini ya..
[Gunung Guntur difoto dari Gunung Papandayan (dokumentasi penulis)]Mengapa disebut sebagai gunung berapi? Gunung mempunyai dapur magma berada di bawah permukaan, yang mengandung cairan yang sangat panas, sehingga kita sering melihat gunung berapi mengeluarkan kepulan asap. Dapur magma ini berbeda-beda antara satu gunung dengan yang lain, tiap gunung bisa saja mempunyai dapur magmanya masing-masing, namun bisa juga mempunyai dapur magma yang saling terhubung satu dengan yang lain.
Adik Azkia pernah melihat Ibu memasak air di panci? Jika air yang ada di dalam panci sudah panas, maka panci akan mengepulkan asap. Karena temperatur air sudah mendidih, tutup panci akan terangkat karena tekanan yang sangat besar. Saat panci dibuka, maka tekanan akan menjadi berkurang dan uapnya perlahan-lahan akan menghilang. Seperti itulah gambaran mengenai dapur magma dan mengapa gunung berapi bisa meletus. Gunung berapi menyimpan energi yang suatu saat kelak harus dilepaskan dalam bentuk letusan. Setelah letusan terjadi dan energi dari magma sudah dilepaskan, maka gunung berapi akan mengalami masa hibernasi atau masa tenang. Jika energi dari magma belum habis, maka gunung akan terus mengeluarkan letusannya hingga energi ini perlahan-lahan berkurang.
[Sumber gambar: https://geohazards.community.uaf.edu/2014/03/07/eotw-7-1815-eruption-of-tambora-volcano/]Tidak semua gunung termasuk ke dalam gunung berapi, dan juga terdapat gunung berapi yang tidak aktif. Hal ini bisa saja disebabkan gunung tersebut tidak mempunyai dapur magma atau dapur magma nya sudah tidak aktif lagi. Kakak coba berikan fakta tentang beberapa gunung berapi di Indonesia dalam angka ya.
* 1 : Level 1 adalah keterangan yang diberikan oleh Badan Geologi untuk menyatakan gunung berada dalam aktivitas normal.
* 76 : Tercatat 76 gunung berapi pernah meletus sejak tahun 1680.
* 147 : Tercatat 147 gunung berapi aktif dan tidak aktif.
* 200 : Bulan April 2015 adalah peringatan 200 tahun Gunung Tambora yang tercatat sebagai letusan terbesar hingga saat ini.
* 1.815 : Gunung Tambora (Pulau Sumbawa) yang meletus pada 11 April 1815 menjadi letusan gunung berapi terbesar di dunia hingga saat ini. Abu dari letusan dari gunung Tambora menyebar ke seluruh dunia dan menutupi langit sehingga membuat langit pada tahun 1815 sangat gelap dan disebut sebagai “a year without summer.”
* 4.884 : Cartenz Pyramid yang berada di Papua sering salah disebut sebagai gunung, padahal sebenarnya adalah puncak yang tersusun dari dari batugamping dengan ketinggian puncaknya mencapai 4.884 meter.
* 74.000 : Danau Toba terbentuk dari letusan gunung berapi Toba Purba yang meletus 74.000 tahun yang lalu.
Kita tidak perlu khawatir dengan adanya gunung berapi yang ada di Indonesia. Para ahli geologi sudah memasang alat yang bernama seismometer yang dipasang di dekat lokasi gunung berapi yang selalu aktif dipantau dari staisun pengamat dan di informasikan secara rutin sebagai langkah pencegahan dari aktivitas dari gunung. Letusan gunung berapi membawa banyak unsur besi, yang membuat tanah menjadi subur. Selain itu, adanya gunung berapi juga membuat Indonesia mempunyai banyak bahan tambang bernilai ekonomis seperti emas, tembaga, sulfur, pasir besi, dan sebagainya.
[Sulfur seberat 80 kg dalam sekali angkut yang dibawa dari kawah Ijen menuju pos (dokumentasi penulis)]Jadi, kita tidak perlu takut dengan gunung berapi, namun kita harus selalu waspada terhadap aktivitasnya. Selamat belajar!
Andy Yahya Al Hakim menjabat sebagai Asisten Akademik di Kelompok Keahlian Tambang Eksplorasi ITB. Saat ini ia sedang menempuh studi Doktor di Montanuniversitat Leoben, Austria, dalam bidang geologi dan mineralogi.
sebagai daerah ring of fire, apakah jalur magma antara gunung api yg ada di dalam bumi saling terkoneksi ? analoginya seperti pipa air pdam yg ada di dalam tanah ?