Mengapa Minyak Bercipratan Ketika Digoreng, Sedangkan Cairan Lain Tidak?

Oleh: Fourier Dzar Eljabbar Latief* (Fisikawan)

Halo, Syifa! Wah menarik nih pertanyaannya! Dulu saat Mama sedang menggoreng, Aku sering diperingatkan untuk menjauh dari penggorengan karena Mama khawatir minyak goreng yang panas akan terciprat mengenai kulitku. Mengapa ya minyak goreng yang dipanaskan dapat bercipratan?

Semua zat cair jika dipanaskan akan mendidih pada suhu tertentu, yaitu berubah menjadi uap atau gas. Ketika zat cair dipanaskan hingga mendidih, ada uap cairan yang awalnya terperangkap di bawah cairan naik ke permukaan cairan. Uap air ini naik ke permukaan karena massa jenisnya yang lebih kecil dari pada zat cair tersebut (lebih “ringan”). Uap yang naik ke permukaan ini berbentuk gelembung yang kemudian akan pecah di permukaan cairan, yang akan menyebabkan zat cair tersebut bercipratan saat mendidih.

Semua zat cair termasuk air mengalaminya, namun karena air tidak terlalu kental, cipratannya tidak terlalu terlihat. Minyak goreng cukup kental, dan saat mendidih, naiknya gelembung uap minyak ke permukaan sangat cepat dibandingkan air yang mendidih, sehingga minyak terlihat bercipratan cukup heboh saat mendidih.

minyak goreng

Selain bercipratan saat mendidih, minyak goreng juga biasanya bercipratan saat ada bahan masakan yang akan digoreng dimasukkan ke dalam minyak panas. Ini terjadi karena air yang terkandung dalam bahan makanan akan sangat cepat berubah menjadi uap air saat masuk ke dalam minyak panas (biasanya suhu saat menggoreng sekitar 200°C). Karena suhu minyak yang sangat panas, uap air yang dihasilkan sangat ringan dan naik ke permukaan minyak dengan sangat cepat, membuat minyak goreng bercipratan.

Intinya, minyak yang digoreng bercipratan karena adanya uap air yang naik ke permukaan minyak dengan cepat. Hal ini pun terjadi pada cairan lain yang dipanaskan, namun pada cairan yang encer cipratannya jarang terlihat. Menarik kan? /AG

Sumber gambar: http://zywielab.com

*Fourier Dzar Eljabbar Latief mendapat gelar Sarjana, Master, dan Doktor dalam bidang Fiska dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung (FMIPA-ITB). Sekarang ia menjadi dosen bidang Fisika di Kelompok Keahlian Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, FMIPA-ITB.

Tulis komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: