Katanya Setiap Benda Langit yang Masuk ke Bumi Akan Terbakar. Memangnya Terbakar oleh Apa?

Oleh: Aprilia* (Astronom)

Adik-adik, banyak sekali benda yang beterbangan tak beraturan di ruang angkasa. Nah, dari sekian banyak benda langit tersebut, ada yang dinamakan meteoroid. Meteoroid adalah benda padat berukuran kecil yang melayang-layang bebas di luar angkasa dan bergerak cepat. Meteoroid berasal dari pecahan benda-benda langit, seperti komet dan asteroid. Lintasan meteoroid tidak beraturan dan tidak mengorbit Matahari. Dalam perjalanannya di luar angkasa, meteorid tersebut suatu ketika akan mendekati Bumi, dan akan tertarik masuk karena adanya gaya gravitasi atau gaya tarik dari Bumi.

Banyak sekali yang tidak sadar jika Bumi kita dihujani benda angkasa yang sangat banyak. Kebanyakan orang menyebutnya sebagai bintang jatuh, padahal sebenarnya itu adalah meteor. Meteor adalah meteoroid yang masuk ke atmosfer Bumi karena tertarik oleh gaya gravitasi Bumi dan terbakar. Ketika akan masuk ke Bumi, meteor tersebut bergesekan dengan atmosfer Bumi yang membuatnya terbakar. Ini dikarenakan kecepatan yang tinggi ketika memasuki Bumi dan pergesekan dengan atmosfer Bumi yang menyebabkan suhunya naik dan membuatnya berpijar, sehingga tampak dari Bumi seperti bintang yang bergerak atau bintang jatuh.

falling-star

Di antara meteor-meteor tersebut ada yang terbakar habis di atmosfer, tetapi ada juga yang tidak terbakar habis dan mencapai permukaan Bumi. Meteor yang sampai ke permukaan Bumi dinamakan meteorit. (/DEA)

Sumber gambar: https://dribbble.com

Aprilia adalah dosen Atronomi di FMIPA ITB sejak tahun 1999. Ia mendapatkan gelar doktor dalam bidang Astrofisika dari Universitas Tohoku, Jepang, pada tahun 2010. Bidang yang ditekuninya adalah Fisika Bintang. Selain mengajar, ia juga memberikan pelatihan mengenai astronomi kepada siswa sekolah menengah dan guru.

7 thoughts on “Katanya Setiap Benda Langit yang Masuk ke Bumi Akan Terbakar. Memangnya Terbakar oleh Apa?

  1. sofa says:

    Boleh gabung ya, saya sofa guru mapel geografi..
    Spt yg sudah dijelaskan oleh ibu aprilia di atas, bahwasannya meteorid yg masuk ke atmosfer bumi akan terbakar di atmosfer tepatnya dilapisan ketiga atmosfer yaitu lapisan mesosfer. Dikarenakan meteorid td panas dan sifat mesosfer sangat dingin, maka pertemuan antara meteorid dan mesosfer mengakibatkan hancur “terbakar” meteorid tersebut (panas dan dingin bertemu). Ada yg terbakar habis menjadi debu kosmik dan ada yg menyisakan arang, arang meteorid yg sampai ke bumi disebut meteorit..

  2. Haley Swarnapati says:

    Saya juga ingin nimbrung diskusi,

    Ada sebagian orang yang percaya bahwa pemanasan terjadi justru akibat kompresi udara oleh benda berkecepatan hypersonic, meskipun bentuknya aerodinamis (sedikit gesekan dg udara) maupun bentuknya seperti asteroid (banyak gesekan dengan udara).

    Jadi bukan hanya benda kasar seperti meteor saja yang terbakar (karena banyak gesekan dengan udara)
    Bahkan pesawat Boeing hypersonic X-11 pun mengalami pemanasan super ini, padahal bentuk aerodinamisnya menghasilkan gesekan udara yang sangat minimal.

    Bukti pemanasan oleh kompresi udara ini bisa dibuktikan secara unik, yaitu melalui bukti pendinginan pada “ekor” benda yang berkecepatan tinggi tsb. Prinsipnya adalah, temperatur naik ketika udara dimampatkan (compress), dan temperatur turun ketika udara direnggangkan (vacuum). Jadi, ketika kita melihat sayap pesawat jet, seringkali ada bunga es muncul di belakang sayap ketika pesawat sedang cruise (biasanya diatas 800 Km/jam), itu bukti bahwa terjadi penurunan temperatur akibat vacuum dibelakang sayap, dari situlah ditarik analogi terbalik bahwa pada bagian depan sayap tentunya terjadi kompresi udara yang mengakibatkan peningkatan temperatur.

    Nah, berhubung meteor dan hypersonic itu jauh lebih cepat dari pesawat jet tadi, maka bisa disimpulkan peningkatan temperatur akibat kompresi udara jauh lebih tinggi lagi. Bahkan pada pesawat hypersonic ada mekanisme “pembakaran untuk mendinginkan” moncong pesawat pada saat pesawat tsb re-entry ke dalam atmosfer bumi.

  3. Andry says:

    Itu benda asing yang masuk ke bumi, kalau keluar gimana? Apa terbakar juga?
    Terus roket yang ditugaskan untuk terbang ke bulan kok bisa balik lagi ke bumi dengan utuh ? Padahal walaupun tadi udh ada pernyataan ada design aero dinamis yang meminimalkan gesekan ?

    Padahal, Buktinya pesawat yang terbang ke bulan masih utuh pas ketika landing disana, boleh dicari di youtube atau google, kaki kaki pesawat tidak ada bekas bakaran, atau gosong.. Bahkan ketika landing di bulan, tidak ada bekas retakan atau bekas panas dari api roket untuk mendarat, malah kawah kecil pun tidak ada? Yang logika nya, firework atau petasan diluncurkan ke atas pasti meninggalkan bekas terbakar ditanah akibat api peluncurannya..

    Apakah nasa berbohong?

  4. Indrato P. says:

    Pesawat Ulang-Alik di design dibagian paruhnya berlapisan bahan anti panas yang dipasang seperti sisik ikan. Waktu meninggalkan orbit bumi tidak terjadi peningkatan panas yang berarti, namun pada waktu kembali kebumi harus menembus atmosfir bumi dalam kecepatan tinggi, dengan sudut tertentu. Digambarkan secara animasi bagaimana pesawat memasuki Atmosfir bumi. Pesawat Ulang-Alik tersebut (kalau tidak salah) dalam posisi yang membelakangi, dengan paruh yang tahan panas menghadap ke Atmosfir bumi. Saya kurang tahu pasti bagaimana cara bermanuver pesawat memutar badan pesawat berjalan dengan pantat pesawat didepan sedangkan haluan depan pesawat menghadap kebelakang agak menungging kebawah, sehingga hanya paruhnya saja yang bertemu dengan Atmosfir bumi… Setelah mendarat, terlihat ada beberapa sisik yang lepas dari tubuh pesawat. Maaf saya bukan ahlinya, mungkin ada yang lebih faham bisa menjelaskan lebih rinci.

    Sesungguhnya saya ingin bertanya, bahwa dengan adanya sabuk van Allen – dikatakan bisa membentengi Bumi dari terjangan benda angkasa luar. Karena sifat magnit yg ada didalam bumi. Lalu kenapa masih banyak meteor bisa lolos masuk ke Atmosfir bumi? Adakah statistik jumlah meteor yang menerjang bumi per-tahun?
    Berapa % dari terjangan meteor itu yang bisa sampai mendarat dibumi?

  5. Viggro says:

    dengan pengetahuan saya yang sangat kurang hanya bisa menjawab pesawat ulang alik pergi ke luar angkasa itu bohong. Nuklir saja di tahun 50an diledakan terus menerus selama 2 tahun ke langitoleh AS dan Rusia kalau tidak salah, tetap tidak dapat menembus lapisan atmosfer. Bagaimana bisa nuklir yang superdahsyat ledakannya tidak dapat tembus sedangkan pesawat ulang alik bisa menembus. Sangat tidak masuk di akal.

    • deni says:

      Pertanyaan saya.. bagaimanakah bisa semua org bisa internetan ? Bisa saling berkomunikasi ?

  6. Muhammad Mahdan says:

    Meteorid katanya pecahan dari planet lain atau asteroid apakah planet lain atau asteroid tak punya gravitasi sehingga bisa keluar dari induknya atau ada ledakan hingga meteor itu terpental dari induknya. Hanya Allah yg tau.

Tulis komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: