Mengapa Matahari Bersinar?

Oleh: Emanuel Sungging Mumpuni* (Mahasiswa Program Doktor Astronomi)

Seperti yang sudah dibahas pada “Mengapa Matahari Bisa Panas Sekali?“, Matahari bisa ada seperti kita lihat sekarang karena adanya pertandingan yang senantiasa terjadi. Pertandingan tersebut adalah antara tekanan gravitasi yang terus berusaha menarik ke arah dalam, melawan tekanan radiasi yang senantiasa bergerak ke luar.

sunshinejpg

Tekanan radiasi akan menyebabkan energi akan diangkut keluar dan kita melihatnya sebagai sumber sinar dari Matahari, sedangkan tekanan gravitasi akan menyebabkan Matahari dalam keadaan berbentuk bola. Selama pertandingan itu seimbang, maka kita akan melihat Matahari sebagai bola raksasa yang bersinar, sampai pada saatnya nanti ketika bahan bakar Matahari (Hidrogen) habis terbakar (oleh reaksi fusi). Ketika itu terjadi, keadaan menjadi tidak seimbang lagi, dan Matahari tidaklah lagi menjadi seperti sekarang. Dia akan berkembang menjadi raksasa merah, sampai kemudian di akhir hayatnya menjadi bintang katai putih.

Jadi, Matahari bersinar itu karena adanya tekanan radiasi yang mengarah keluar, mengimbangi tekanan gravitasi yang menarik ke dalam Matahari.

Sumber gambar: http://hdw.eweb4.com

*Emanuel Sungging Mumpuni adalah kandidat doktor dalam bidang Astronomi, Institut Teknologi Bandung. Ia dikenal pula sebagai penulis dan peneliti di LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) dan Himpunan Fisika Indonesia, khususnya dalam bidang Astronomi dan Sains Antariksa.

2 thoughts on “Mengapa Matahari Bersinar?

  1. Haley Swarnapati says:

    Mengapa matahari bersinar? Ini sebenarnya memiliki banyak jawaban dengan persepsi yang beragam.

    Tapi salah satu yang paling populer dipercayai oleh Astrophysics, bahwa mayoritas cahaya matahari yang kita lihat berasal dari foton berenergi tinggi (gamma-ray) hasil reaksi fusi di bawah kulit matahari. Gamma-ray ini memiliki energi yang sangat besar, tetapi karena jarak antara partikel inti matahari itu sangat rapat, gamma akan sering bertubrukan dengan partikel lain dan membuat energinya sedikit berkurang.

    Setelah lebih dari 10.000 tahun terperangkap oleh tabrakan dengan berbagai partikel di bawah kulit matahari, akhirnya foton tadi berhasil keluar dari kulit matahari dan menjadi cahaya yang bisa kita lihat 8 menit 20 detik kemudian (karena jarak.matahari-bumi membutuhkan waktu perjalanan 8 menit 20 detik cahaya).

    Meskipun energi foton yang keluar dari kulit matahari tsb sudah berkurang jauh dibanding ketika baru terbentuk 10.000 tahun lalu, tetap saja energinya masih dikategorikan sebagai cosmic ray yang berbahaya dan mematikan bagi kehidupan, untunglah kita tinggal di Bumi yang terlindungi oleh atmosfer yang cukup tebal.

    Sumber: http://sunearthday.nasa.gov/2007/locations/ttt_sunlight.php
    dan berbagai tayangan di Discovery Science

Tulis komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: