Kalau Aku Ingin Jadi Dokter, Mengapa Aku Harus Belajar IPS, Bahasa Inggris, PKN, dan Lain-lain?

Oleh: Diryati Widyantari* (Mahasiswa FK Unpad)

Halo Dik Monica… Kakak senang deh Adik bersemangat ingin jadi dokter. Semoga nanti kita bisa jadi teman sejawat ya, sesama dokter yang saling membantu layaknya saudara.

Kebetulan Kakak sekarang masih sedang menempuh kuliah di Fakultas Kedokteran, walau perjalanan untuk menjadi dokter masih jauh nih. Dari pengalaman Kakak belajar di sini, bekal ilmu untuk menjadi dokter itu tidak hanya IPA loh. Sedikit bocoran, selain belajar IPA, ada bermacam ilmu lain yang dipelajari: ilmu kesehatan masyarakat, pelajaran etika dan agama, dan cara penelitian yang baik.

Ilmu-ilmu tersebut dipelajari untuk mendukung peran sebagai dokter yang baik. Selain harus pintar dalam ilmunya, dokter yang baik harus pandai berinteraksi dengan pasiennya. Harus baik cara berkomunikasinya, harus sopan dan tidak membohongi pasien tentang penyakitnya. Hal ini dipelajari dalam etika dan agama, yang dasar-dasarnya bisa Adik pelajari di SD dalam pelajaran PKN dan agama.

Belajar IPS juga penting Dik, karena dokter harus mengenali lingkungannya. Karena selain berinteraksi dengan pasien secara individu, dokter juga punya kewajiban untuk memberitahu masyarakat luas. Nah, mempelajari karakter masyarakat itu melalui IPS. Coba Adik bayangkan, di sebuah desa banyak orang yang terkena diare. Dengan pengetahuan IPS, dokter jadi tahu karakter masyarakat pedesaan itu masih jorok. Lalu dokter akan menyarankan masyarakat untuk menjaga kebersihan lebih baik. Atau, ternyata ada sungai kotor yang tercemar limbah pabrik. Nanti dokter bisa memberi tahu pemerintah untuk menegur pabrik itu.

Bahasa Inggris dipelajari untuk membaca buku kedokteran Dik. Buku kedokteran yang dipakai di Indonesia hampir semuanya terjemahan dari buku bahasa Inggris. Dosen-dosen Kakak menyarankan, daripada membaca terjemahan lebih baik membaca buku aslinya agar lebih mengerti maksud penulis buku. Selain itu, informasi kesehatan dan penelitian terbaru di Internet juga banyak yang berbahasa Inggris. Ilmu dokter harus diperbaharui terus-menerus, maka dari itu ada istilah lifelong learning karena dokter pun terus belajar sepanjang hidupnya…

Ayo, ada pelajaran apalagi nih yang belum disebut? Mengapa harus belajar olahraga? Karena dokter harus menjaga kesehatannya juga. Kalau dokternya sakit-sakitan, nanti siapa yang mengobati pasien… Kenapa harus belajar bahasa Indonesia? Karena untuk berkomunikasi formal dengan sesama dokter, dengan pemerintah, dengan pasien juga harus memakai bahasa yang baik dan benar.

Intinya, jadi dokter pun harus multi-talenta. Pintar ilmunya, baik perilakunya, peduli kepada lingungan dan masyarakat, juga tak kenal lelah memperbaharui ilmu untuk kebaikan bersama. Semoga sukses ya Dik Monica, perluas ilmu dan pergaulan agar menjadi dokter yang hebat!

Sumber gambar: http://www.nl.docvadis.be

*Diryati Widyantari tercatat sebagai mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Unpad sejak tahun 2012. Selain ilmu kesehatan, ia tertarik dengan ilmu psikologi kognitif, sejarah Islam, dan juga ilmu komunikasi. Saat ini, ia juga aktif di berbagai kegiatan kemanusiaan, sebagai donatur ataupun sukarelawan.

Tulis komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: